Berita Trenggalek
Petaka Cemburu di Kamar 723 Hotel Jaas Permai: Wanita Ponorogo Tewas Dipukul Martil oleh Kekasih
Sebuah tragedi berdarah terjadi di kamar 723 Hotel Jaas Permai, Jalan Mayjen Sungkono, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (9/4/2025).
TRIBUNJATENG.COM, TRENGGALEK – Sebuah tragedi berdarah terjadi di kamar 723 Hotel Jaas Permai, Jalan Mayjen Sungkono, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (9/4/2025).
Seorang perempuan muda asal Ponorogo ditemukan tewas mengenaskan setelah dihantam martil oleh kekasihnya sendiri dalam sebuah drama cemburu mematikan.
Korban berinisial YL (24), warga Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Sementara pelaku, SE (40), merupakan warga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek.
Keduanya diketahui menjalin hubungan asmara, namun belakangan sering terlibat pertengkaran.
Pertengkaran Berujung Pembunuhan
Menurut Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro, peristiwa mengerikan itu diperkirakan terjadi antara pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB. Pelaku sebelumnya memesan kamar hotel pada pukul 07.30 WIB. Korban kemudian datang sekitar pukul 09.00 WIB.
"Sebelum pembunuhan, terjadi pertengkaran antara pelaku dengan korban. Pelaku kecewa karena korban sulit diajak bertemu dan diketahui masih menjalin komunikasi dengan mantan suaminya," ujar AKP Eko.
Amarah memuncak, SE mengambil martil dan menghantamkan berkali-kali ke kepala korban hingga tewas di tempat. Luka parah di bagian kepala menjadi penyebab utama kematian korban.
Setelah membunuh YL, pelaku tidak melarikan diri. Justru ia meninggalkan kamar hotel dan langsung menyerahkan diri ke Kantor Polres Trenggalek sekitar pukul 12.00 WIB.
"Pelaku SE menyerahkan diri ke Polres dan mengakui semua perbuatannya. Ini kasus pembunuhan karena motif cemburu," tambah AKP Eko.
Tim Inafis Satreskrim Polres Trenggalek langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi mengamankan martil yang digunakan pelaku, serta sejumlah barang lain yang berkaitan dengan kasus ini.
Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, dan akan menjalani autopsi oleh tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
“Kami akan lakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban secara medis. Tapi yang jelas, kepala korban luka berat akibat pukulan benda tumpul,” pungkas Eko.
Kasus ini menjadi peringatan keras tentang bahaya hubungan toksik yang dibalut kecemburuan buta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.