Berita Semarang
Penyebab Kabut di Semarang Diduga Polusi, Dewan Minta Pemkot Aktifkan Alat Monitoring Kualitas Udara
Langit di Kota Semarang nampak dipenuhi kabut dipantau dari wilayah Gombel dan Gajahmungkur pada Jumat (11/4/2025) sekira pukul 08.30.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Langit di Kota Semarang nampak dipenuhi kabut dipantau dari wilayah Gombel dan Gajahmungkur pada Jumat (11/4/2025) sekira pukul 08.30.
Gedung-gedung tinggi di Kota Seramarang terpantau tertutup kabut.
Namun, belum dapat dipastikan apakah fenomena tersebut kabut atau justru polusi udara.
Baca juga: Awalnya Sempat Dikira Kabut, Ternyata Polusi di Langit Semarang, Begini Kata Pemerhati Lingkungan
Hanya saja, berdasar situs pemantauan kualitas udara IQAir, tercatat kualitas udara pada waktu tersebut menunjukan angka 147 yang berarti udara tidak sehat nagi kelompok sensitif.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati mengatakan, penting bagi Pemerintah Kota Semarang untuk kembali memasang dan mengaktifkan alat monitoring kualitas udara di setiap sudut kota.
Mengingat, pemantauan kualitas udara dari waktu ke waktu cukup penting diketahui.
Hasil pemantauan itu menjadi bahan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan kualitas udara.
"Kalau informasi dari online (IQAir-red) itu benar, kan kita bisa pastikan ada titik mana, jam berapa. Kalau di titik itu jam sekian berarti buruknya kualitas udara bisa diperkirakan dari apa, misalnya kendaraan bermotor," jelas Dini, saat dihubungi Tribun Jateng, Jumat (11/4/2025).

Dini menyebut, buruknya indeks kualitas udara akibat kendaraan bermotor memang bisa saja terjadi.
Adanya persoalan itu menjadi bahan untuk mengambil kebijakan bagaimana mengurangi polusi dari kendaraan bermotor.
"Berarti segera merevitalisasi sistem angkutan massal supaya bisa mengurangi kendaraan bermotor," ujarnya.
Lebih lanjut, Dini menyebut, dimungkinkan ada titik lain di waktu lain yang menunjukan indeks kualitas udara buruk.
Misalnya, di lokasi industri, tentu penyebab polusi pun berbeda.
Baca juga: Pantauan Hilal di Tegal Batal Akibat Cuaca Buruk, BHRD Pastikan Hilal Tertutup Kabut
Jika terdapat alat monitoring, Pemerintah Kota Semarang bisa memperkirakan industri mana atau zat kimia apa yang menjadi penyebab polusi udara.
"Jadi, penting ada alat monitoring kualitas udara untuk mengetahui sumber utama penyebab kualitas udara yang buruk," paparnya.
Menurut dia, alat monitoring kualitas udara perlu diperbanyak dan dipastikan harus berfungsi setiap saat. (eyf)
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Bukan Hanya Cinta! Ini 5 Hal yang Wajib Wanita Pertimbangkan Sebelum Menikah |
![]() |
---|
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Proyek Outer Ring Road Semarang Terkendala Anggaran, Masih Cari Skema Pembangunan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.