Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Soal Wanprestasi Esemka, Jokowi: Ada Gugatan Dilayani

Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai gugatan wanprestasi Esemka.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
agus iswadi
JOKOWI TANGGAPI SOAL GUGATAN WANPRESTASI ESEMKA. Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya wilayah Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Solo pada Jumat (11/4/2025) siang. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai gugatan wanprestasi Esemka.

Seperti diketahui Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo telah menerima gugatan mengenai wanprestasi dengan nomor registrasi 96/Pdt.G/2025/PN Skt yang diajukan Aufaa Luqmana Re A selaku penggugat pada Selasa (7/4/2025).

Dalam gugatan tersebut selaku tergugat pertama Joko Widodo, tergugat kedua Ma'ruf Amin dan tergugat ketiga PT Solo Manufaktur Kreasi.

Dia menuturkan, PN Solo telah menetapkan Majelis Hakim yakni Putu Gede Hariadi dan anggota manjelis Subagyo dan Joko Waluyo.

PN Kota Solo juga sudah menjadwalkan sidang pertama dengan agenda pemanggilan pihak-pihak terkait pada Kamis (24/4/2025) mendatang.

Menanggapi soal gugatan tersebut, Jokowi sudah menyerahkan hal tersebut kepada pengacara.

Menurutnya hal tersebut bukan kasus tapi karena memang ada gugatan yang harus dilayani.

"Tetap harus dilayani, ini negara hukum, semua sama di mata hukum. Ada gugatan dilayani," katanya kepada wartawan pada Jumat (11/4/2025).

Terkait agenda sidang perdana, Jokowi akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pengacara apakah akan hadir atau tidak.

Mengenai produksi mobil Esemka, terangnya, pemerintah dalam hal ini hanya mendorong hasil karya dari anak-anak dalam bidang otomotif.

"Tapi setelah itu apakah ada yang ingin berinvestasi di situ atau tidak, itu sudah persoalan yang lain.

Kita pun juga mendorong agar ada investor yang mau berinvestasi di situ tapi investasi di bidang otomotif kan saingannya nggak mudah," terangnya.

Lanjutnya, baik itu persaingan soal harga, pemasaran dan lainnya. Dia menegaskan bahwa soal produksi dan pemasaran merupakan urusan dari swasta.

Dalam hal ini pemerintah hanya mendorong produk yang dihasilkan rakyat sehingga ada yang berinvestasi sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan lainnya.  

"Tapi sekali lagi bersaing di dunia bisnis tidak mudah, bersaing di dunia otomotif juga tidak gampang, banyak yang sudah membuktikan," ungkap Jokowi. (Ais).

Baca juga: Truk Sampah di Semarang Terus Melaju Meski Tak Layak, Ini Tanggapak Pemerhati Lingkungan Unissula

Baca juga: Siswi SMKN 1 Blora Ziarah ke Makam RA Kartini, Kenang Perjuangan Pahlawan Emansipasi Wanita

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Merak Hutan yang Kehausan dan Kawanan Buaya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved