Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kota Semarang

Truk Sampah di Semarang Terus Melaju Meski Tak Layak, Ini Tanggapak Pemerhati Lingkungan Unissula

Dr. Mila Karmilah, menilai kualitas armada pengangkut sampah di Kota Semarang masih di bawah standar.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D.
TRUK SAMPAH - Kondisi Armada Pengangkut Sampah di Kota Semarang yang berlubang menyebabkan sampah tercecer saat proses mengangkut sampah 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerhati lingkungan yang juga dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Unissula Semarang, Dr Mila Karmilah, menilai kualitas armada pengangkut sampah di Kota Semarang masih di bawah standar.

Dia menyebutkan, beberapa truk yang digunakan untuk mengangkut sampah tidak memenuhi standar kelayakan operasional.

Truk-truk tersebut, menurut Mila, seharusnya tidak hanya dinilai dari jumlahnya, tetapi juga kelengkapan fasilitas dan kelayakannya.

Salah satu yang menjadi perhatian ialah kondisi bak truk yang usang dan berlubang, serta ketiadaan penutup atau jaring pada bak truk yang menyebabkan sampah mudah tercecer selama proses pengangkutan.

“Sampah yang jatuh di jalan tak hanya menimbulkan bau, tetapi juga bisa membahayakan pengendara, terutama pengguna sepeda motor,” ujar Mila saat dihubungi, Jumat (11/4/2025).

Selain itu, dia juga mencatat masih adanya truk yang tidak layak jalan tetapi tetap dioperasikan. 

Kondisi ini dinilai berkaitan dengan lambatnya proses peremajaan armada, yang dimungkinkan karena keterbatasan anggaran atau prioritas pengadaan.

Persoalan lain yang muncul adalah keberadaan lindi atau cairan limbah dari sampah yang masih banyak dijumpai di jalanan. 

Hal ini mencerminkan belum optimalnya proses pemilahan sampah dari sumber.

Dalam sistem yang ideal, sampah organik dan anorganik seharusnya sudah terpisah sejak dari lingkungan permukiman.

Mila memperkirakan, dengan penerapan pemilahan sejak dari kawasan, jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat dikurangi hingga 15 persen. 

Penguatan kelembagaan seperti bank sampah di tingkat kecamatan atau kelurahan dinilai dapat membantu mengurangi beban TPA dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Selain berdampak pada lingkungan, pengelolaan sampah yang baik juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat,” tambahnya.

Namun demikian Mila menegaskan, aspek kualitas dan kelayakan alat angkut juga perlu menjadi perhatian utama agar pengelolaan sampah berjalan lebih optimal. (Rad)

Baca juga: Not Angka Pianika Sound Viral TikTok Space Song Beach House

Baca juga: Siswi SMKN 1 Blora Ziarah ke Makam RA Kartini, Kenang Perjuangan Pahlawan Emansipasi Wanita

Baca juga: Chord Kunci Gitar Juicy Luicy, Asing : Dimana Letaknya Kau Simpan Kacamata Tanpa Niatku

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved