Berita Viral
Temuan jasad Sejoli Pengusaha dan Perawat di Kamar Kos: Kondisinya Sudah Kayak Gitu. . .
Geger sepasang sejoli ditemukan di kamar kos dalam kondisi meninggal dunia
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Geger sepasang sejoli ditemukan di kamar kos dalam kondisi meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi di sebuah kamar kos lantai dua kawasan Jalan Sidosermo Gang XII, Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, pada Kamis (10/4/2025).
Di lokasi ditemukan juga alat bekas suntikan beserta beberapa tabung ampul bekas wadah cairan obat.
Informasinya, kosan yang menjadi lokasi penemuan jasad tersebut, disewa sejak awal tahun 2024 oleh korban wanita, berinisial NA (31) warga Tunggunjagir, Mantup, Lamongan, yang diketahui berprofesi sebagai perawat di sebuah rumah sakit swasta Kota Surabaya.
Baca juga: Jasad Pemuda yang Tercebur di Sungai Pemali Brebes Ditemukan Tim SAR Gabungan di Hari Ketiga
Sedangkan, pasangan prianya, berinisial LH (28) warga Palenggaan, Pamekasan, yang diketahui bekerja sebagai pengusaha, dan sedang menempuh pendidikan magister bidang hukum di sebuah kampus swasta Surabaya.
Menurut saksi sepupu Korban NA, Nur Aprilianti, dirinya mengetahui adanya beberapa barang bukti seperti alat suntik dan dua botol kecil ampul bekas cairan obat, dari keterangan yang disampaikan pihak kepolisian seusai melakukan olah TKP.
Nah, alat suntik dan beberapa ampul obat tersebut tergeletak di dekat jasad kedua korban yang berbeda posisinya.
Artinya, alat suntik tersebut tidak sedang dalam keadaan menancap pada bagian tubuh kedua korban.
Jasad Korban LH dalam posisi terlentang. Sedangkan, Jasad Korban NA tergeletak dalam keadaan tertelungkup di dekat bagian tubuh sisi bawah pacarnya.
Saat disinggung isi, jenis dan takaran ampul obat tersebut, Aprilianti mengaku, tidak mengetahuinya.
"Diinfoin cuma ada suntikan di sampingnya. Ada jarumnya. Katanya ada, beberapa ampul. 1 atau 2 ampul. Tapi gak tahu obatnya apa. Itu tabung cairan obat," ujarnya saat ditemui awak media di depan lokasi kejadian.
Mengenai kondisi busana yang melekat pada tubuh keduanya, menurut Aprilianti, keduanya jasad masih tampak mengenakan pakaian.
"Kondisinya sudah kayak gitu. Cowok terlentang, cewek tertelungkup. Cowok gini (terlentang) cewek gini (tertelungkup posisi menempel pada bagian tubuh sisi bawah cowoknya). Iya (masih berpakaian)," katanya.
Lalu mengenai dugaan penyebab meninggalnya kedua korban, sesuai penjelasan pihak kepolisian yang sempat didengarnya.
Aprilianti mengaku, pihak kepolisian belum memberikan penjelasan perihal itu, karena masih harus menunggu proses autopsi di RS Bhayangkara Surabaya.
Dan, ia berharap, melalui proses autopsi tersebut, penyebab pasti kematian kedua korban dapat diungkap secara terang.
"Kurang tahu, belum diinfoin. katanya diinfoin nanti akan autopsi dulu. Penyebab kematian diketahui sejelas jelasnya," ungkapnya.
Namun, setahu Aprilianti, Korban NA tidak sedang menderita sakit kronis yang kerap kambuh secara berkala.
Hanya saja, ia mengetahui kebiasaan Korban NA yang kerap melakukan metode perawatan medis secara mandiri tatkala kondisi kesehatannya sedang drop.
Yakni, Korban NA bakal menyuntikkan cairan obat tertentu, atau melakukan infus cairan obat kepada tubuhnya sendiri.
Sejauh ini, Aprilianti menganggap, kebiasaan yang dilakukan sepupunya itu masih terbilang wajar, mengingat latar belakang pendidikan dan profesi dari Korban NA sendiri merupakan perawat.
"Dia perawat, jadwal kerjanya padat. Jadi misalnya sakit gitu. Jadi dia infus sendiri, suntik sendiri gitu, kayak gitu aja sih. Mungkin karena sudah lama enggak satu kos jadi jarang nengokin ke sini, sama-ama sibuk juga," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Haryoko Widhi tidak menjelaskan secara detail mengenai sejumlah temuan barang bukti di dekat jasad kedua korban yang tergeletak di kamar kosan tersebut.
Termasuk, juga mengenai temuan adanya alat suntik serta dua botol ampul yang teronggok di dekat jasad keduanya. Ia enggan membeberkannya, dan lebih menunggu hasil akhir dari proses olah TKP dan autopsi kedua jasad korban di Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya.
"Untuk itu kami masih menunggu hasil. Kami belum bisa menyampaikan," ujar Haryoko, disela mendampingi Tim Inafis Polrestabes Surabaya melakukan olah TKP.
Haryoko menjelaskan, kedua korban baru diketahui meninggal dunia di dalam kamar kosan tersebut, setelah didatangi oleh salah satu kerabat korban wanita, yakni Nur Aprilianti.
Kemudian, saksi penemu pertama itu, melaporkan temuan tersebut ke pihak pengelola kosan, warga setempat, dan temannya yang tinggal di Surabaya. Lalu laporan tersebut dilanjutkan kepada pihak kepolisian.
"Kamar kosnya awalnya terkunci dari dalam. Kemudian setelah itu ada sepupunya mengecek ternyata pintu tertutup. Kemudian, dipanggil tukang kunci untuk buka pintu tersebut. Setelah dibuka. Kami lakukan olah TKP," pungkasnya.
Pantauan TribunJatim.com di lokasi sekitar pukul 13.10 WIB, kedua mayat dievakuasi oleh petugas medis dan anggota kepolisian dari lokasi kamar kosan ke dalam dua mobil ambulan yang berbeda.
Kemudian, anggota Tim Inafis Polrestabes Surabaya melakukan olah TKP di dalam kamar kosan untuk mengumpulkan barang bukti. Lalu, memasang garis batas Polisi di area lorong kamar korban.
Terpantau, petugas kepolisian mengamankan satu barang bukti yang diwadahi kotak boks berwarna cokelat.
Lalu, ada juga barang bukti barang bawaan korban yang dibawa menggunakan kantung plastik transparan.
Nah, Anggota Tim Inafis Polrestabes Surabaya juga melakukan olah TKP serta memeriksa kondisi kendaraan yang dimiliki kedua korban.
Korban LH berkunjung ke kosan pacarnya, NA mengendarai Motor Honda Revo bernopol B-4580-FFU, yang diparkir di area dalam parkiran kosan.
Sedangkan, Korban NA memiliki mobil KIA Picanto berbodi warna merah, bernopol W-1029-TV yang terparkir di depan pagar utama sisi timur bangunan kosan dua lantai tersebut. (TribunJatim.com)
5 Anak di Gresik Ditelantarkan Ibu, Ayah Meninggal, Jual Barang untuk Bertahan Hidup |
![]() |
---|
Sosok Bripda Alvian Sinaga, Polisi Buron Kasus Kematian Putri Apriyani Gosong Dibakar: Terekam CCTV |
![]() |
---|
Sosok PY Alias Umi Cinta Bekasi Pimpinan Perkumpulan Keagamaan, Tiket Masuk Surga Cuma Rp 1 Juta |
![]() |
---|
VIRAL! Ceramah KH. Anwar Zaid Sebut Presiden Bisa Lengser Jika Berkunjung ke Pati, Benarkah? |
![]() |
---|
Bukan Soal Agama, Umi Cinta Mata Duitan Beri Angin Surga ke Jemaah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.