Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Dokter Temukan Puluhan Cacing di Usus di Perut Bocah 3 Tahun asal Jember Jatim: Perut Membesar

Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun menjalani operasi darurat setelah mengalami perut membesar

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
tribunwiki
ILUSTRASI CACINGAN - Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun menjalani operasi darurat setelah mengalami perut membesar, tidak bisa buang air besar selama sepekan, disertai gejala muntah dan kesulitan bernapas. (TRIBUNNEWS) 

Dokter Temukan Puluhan Cacing di Usus di Perut Bocah 3 Tahun asal Jember Jatim: Perut Membesar

TRIBUNJATENG.COM - Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun menjalani operasi darurat setelah mengalami perut membesar, tidak bisa buang air besar selama sepekan, disertai gejala muntah dan kesulitan bernapas.

Hasil operasi mengungkap kondisi yang tak biasa: usus bocah tersebut dipenuhi cacing.

Anak asal Kabupaten Jember yang selama ini tinggal bersama neneknya di Bali tersebut tiba di Instalasi Gawat Darurat RSD dr Soebandi dalam kondisi kritis.

Direktur RSD dr Soebandi, dr. I Nyoman Semita, mengungkapkan bahwa pasien datang dalam kondisi darurat yang memerlukan tindakan cepat.

“Awalnya, dari pemeriksaan CT scan, ditemukan adanya ileus obstruktif, yaitu penyumbatan pada saluran pencernaan. Pasien kemudian muntah dan mengeluarkan cacing saat dirawat,” jelas dr. Nyoman mengutip TribunJatim, Senin (14/4/2025).

Karena kasus tergolong langka, tim dokter terdiri dari spesialis bedah anak, ahli parasitologi klinik, dan dokter anak melakukan diskusi mendalam. 

Hasilnya, diputuskan untuk segera melakukan tindakan pembedahan.

Saat operasi, dokter menemukan tiga titik penyumbatan dalam usus pasien. 

Ketika usus dibuka, terlihat puluhan cacing yang menyerupai cacing tanah—yang kemudian diidentifikasi sebagai Ascaris lumbricoides, penyebab penyakit ascariasis.

“Jumlahnya sangat banyak dan memenuhi usus. Semua cacing dikeluarkan secara manual dan pasien kemudian diberi obat cacing untuk membunuh telur atau larva yang belum terlihat,” tambah dr. Nyoman.

Setelah menjalani perawatan intensif dan terapi antiparasit, kondisi anak kini telah membaik. Ia telah dipulangkan ke rumah dalam kondisi sehat.

“Pasien ini sebenarnya sudah datang beberapa bulan lalu, tetapi kasusnya baru bisa kami publikasikan karena keunikannya,” ungkap dr. Nyoman.

Menurut pihak rumah sakit, cacing jenis ini hidup di tanah dan bisa masuk ke tubuh manusia melalui tangan yang tidak higienis. 

Ia menekankan pentingnya edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat di masyarakat.

“Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, minum air matang, serta menjaga kebersihan alat makan sangat penting untuk mencegah infeksi seperti ini,” tegasnya.

Ia juga mengimbau peran aktif tokoh agama dan masyarakat dalam menyampaikan pesan kesehatan kepada publik agar kasus serupa tidak terulang.

Karena keunikan kasus tersebut, sejumlah dokter yang terlibat juga berinisiatif mempublikasikannya dalam jurnal ilmiah agar bisa menjadi pembelajaran bagi dunia medis di berbagai negara.

Dr. Nyoman menekankan bahwa gejala seperti perut kembung, muntah, dan tidak bisa buang air besar tidak selalu disebabkan oleh tumor. 

“Kadang, bisa saja karena cacing yang membentuk gumpalan di usus. Jadi, pemeriksaan menyeluruh sangat penting,” pungkasnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved