Berita Jateng
Survei: Mayoritas Pemudik 2025 Puas dengan Infrastruktur Jalan, Meski Ekonomi Jadi Sorotan
Masyarakat yang melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2025 mengaku puas terhadap kondisi infrastruktur jalan, terutama jalur tol dan jalan provinsi.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masyarakat yang melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2025 mengaku puas terhadap kondisi infrastruktur jalan, terutama jalur tol dan jalan provinsi.
Meski demikian, sorotan muncul pada sisi ekonomi, yang dinilai menurun dibanding tahun sebelumnya.
Temuan ini disampaikan dalam peluncuran hasil survei Mudik 2025 oleh Lembaga Survei Kedai Kopi yang digelar secara virtual pada Senin (14/4/2025).
Survei dilakukan pada 2 - 8 April 2025 dengan melibatkan 1.062 responden dari berbagai daerah di Indonesia.
Direktur Riset dan Komunikasi Kedai Kopi, Ibnu Dwi Cahyo, menyebutkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi jalan tol mencapai 96,1 persen, sedangkan jalan provinsi non-tol sebesar 85,1 persen, dan jalan kabupaten/kota 82,9 persen.
“Sebanyak 96,3 persen responden menyatakan kondisi jalan saat masuk tol sangat baik. Ini mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur,” kata Ibnu.
Selain kepuasan infrastruktur, survei Kedai Kopi juga mengungkap pola pengeluaran pemudik.
Rata-rata, pemudik mengeluarkan dana lebih dari Rp 3,1 juta, yang terdiri dari sembilan komponen biaya, antara lain THR keluarga, transportasi, konsumsi, hingga zakat dan wisata.
Komponen tertinggi adalah THR untuk sanak saudara (22,5 persen atau sekitar Rp700 ribu), disusul biaya transportasi (21,8 persen/Rp685 ribu), konsumsi (14,2 persen/Rp444 ribu), serta dana darurat (11 persen/Rp346 ribu).
- Infrastruktur Oke, Tapi Ekonomi Lesu
Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti, menyatakan infrastruktur yang baik memang bukan hal mengherankan, sebab pemerintah telah mempersiapkan mudik jauh-jauh hari.
Ia menyoroti Jalan Tol Trans Jawa sebagai salah satu penopang utama kelancaran arus mudik.
Namun, Esther mengingatkan adanya penurunan jumlah pemudik sebesar 24 persen, dari sekitar 250 juta di 2024 menjadi 193 juta orang di 2025.
“Ini membuat arus mudik terlihat lancar, tapi penyebabnya karena banyak masyarakat tidak mudik akibat tekanan ekonomi,” katanya.
Esther menjelaskan bahwa kontraksi ekonomi, PHK massal, dan menurunnya daya beli masyarakat membuat perputaran uang selama mudik juga turun, dari Rp 197 triliun di 2024 menjadi Rp 180 triliun pada 2025.
China Siap Gelontorkan Investasi untuk Tanggul Laut Raksasa Pantura Jawa |
![]() |
---|
Pomnas 2025 Diikuti 3.065 Atlet Mahasiswa, Gubernur Jateng: Ajang Silaturahmi, Merangkai Persatuan |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Dorong Koperasi Merah Putih Untuk Distribusi Pangan Murah |
![]() |
---|
Eceng Gondok Venue Dayung Kualifikasi Porprov Jateng di Danau Rawa Pening Semarang Sudah Dibersihkan |
![]() |
---|
Lepas Kontingen Pomnas XIX, Gubernur Ahmad Luthfi Tergetkan Jateng Juara Umum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.