Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

Dosen FEBI UIN Saizu Bersinar di Dunia Internasional, Bahas Etika Bisnis Islam untuk Solusi Global

Dosen UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto kembali bersinar di panggung internasional.

UIN Saizu
Dosen FEBI UIN Saizu Bersinar di Panggung Internasional, Bahas Etika Bisnis Islam sebagai Solusi Global 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO --- Dosen UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto kembali bersinar di panggung internasional.

Dosen muda dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Dewi Laela Hilyatin tampil sebagai pembicara plenary dalam ajang 1st International Business Conference (IBUSCON) 2025.

Acara diselenggarakan Universitas Mindanao Digos College (UMDC), Filipina.
Konferensi internasional ini berlangsung pada Kamis, 11 April 2025 dengan mengusung tema “Sustainable Development Goals Beyond Borders: Navigating Business Research Trends, Innovation, and Sustainable Practices”.

Acara tersebut dihadiri oleh para akademisi, peneliti, mahasiswa, hingga praktisi bisnis dari berbagai negara di Asia Tenggara dan kawasan lainnya.

Usung Etika Bisnis Islam di Forum Global

Dewi Laela Hilyatin mengangkat judul presentasi “Islamic Ethics and Business: Is it Important?” Dewi Laela menyampaikan pentingnya penerapan nilai-nilai etika Islam dalam dunia bisnis global.

Menurutnya, etika bisnis Islam bukan hanya konsep normatif, tetapi juga strategi jangka panjang yang dapat mendukung keberlanjutan usaha di era digital dan globalisasi.

“Prinsip-prinsip seperti siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (transparan), dan fathonah (cerdas) harus menjadi fondasi dalam praktik bisnis yang sehat dan adil,” ungkapnya dalam forum tersebut.

Dewi juga menekankan bahwa nilai-nilai tersebut bersumber dari ajaran Islam dan sejalan dengan konsep maqashid syariah, yakni perlindungan terhadap lima aspek utama: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

Ia turut mengangkat figur Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam etika bisnis. Mengutip buku The 100 karya Michael H. Hart yang menempatkan Nabi Muhammad di peringkat pertama sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia, Dewi menilai bahwa Rasulullah adalah contoh nyata pebisnis yang berintegritas tinggi.

“Beliau bukan hanya pemimpin spiritual, tetapi juga figur pengusaha yang sukses dan penuh etika. Ini bisa menjadi model universal dalam membangun sistem ekonomi modern,” tambahnya.

Ajang Kolaborasi Internasional dan Pengakuan Global

IBUSCON 2025 turut menghadirkan berbagai tokoh akademik terkemuka, seperti Prof. Eva Marie dari UMDC Filipina; Assoc. Prof. Bima Cinthya Pratama dari Universitas Muhammadiyah Indonesia; serta keynote speaker Aristheo M. Lacuna, Wakil Ketua National Association of Social Enterprise Educators and Administrators (NASEEA).

Konferensi ini tidak hanya menjadi wadah pertukaran ilmu, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas negara dalam mengembangkan tata kelola bisnis yang etis dan berkelanjutan.

Apresiasi dari Civitas Akademika

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved