Berita Grobogan
Ratusan Jemaat GKJ Kaliceret Grobogan Menggelar Jalan Salib Malam Hari, Bawa Obor Keliling Desa
Ratusan jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kaliceret, menggelar prosesi Jalan Salib dengan cara berkeliling desa sembari membawa obor.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Ratusan jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kaliceret, Dusun Kaliceret, Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, menggelar prosesi Jalan Salib, Kamis (17/4/2025) malam.
Yang membuat ibadah kali ini terasa istimewa, ratusan jemaat mengikuti prosesi Jalan Salib dengan berkeliling desa sambil membawa obor.
Meski sempat diguyur gerimis, prosesi tetap berlangsung karena hujan segera reda.
Baca juga: Ratusan Umat Kristiani GKMI Tanjungkarang Kudus Mengarak Yesus 600 Meter Saat Jalan Salib
Di barisan terdepan, seorang jemaat memikul salib besar di pundaknya, disusul oleh ratusan jemaat lain yang turut berjalan sambil membawa obor menyala.
Sekitar 350 jemaat tercatat ambil bagian dalam kegiatan ini.
Konsep Jalan Salib keliling desa sambil membawa obor ini baru pertama kali digelar di Kaliceret.
Para jemaat yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk dari cabang-cabang gereja sekitar GKJ Kaliceret yang turut hadir pun memberikan sambutan hangat.
"Baru pertama ini beberapa cabang menyatu, kami satukan agar kenangan dan penghayatan akan penderitaan Yesus itu mengena, dan antusias dari jemaat membuat ibadah kali ini memberi kesan istimewa," kata Timotius Purwanto, Pendeta GKJ Kaliceret.
Timotius menambahkan bahwa prosesi malam hari dipilih untuk menambah kesan mendalam dalam mengenang penderitaan dan pengorbanan Yesus Kristus.
“Untuk menghayati penderitaan Yesus saat disalib, kami sengaja menggelar malam agar semakin menghayati,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan makna mendalam dari Kamis Putih, yakni kerelaan Yesus Kristus dalam melayani murid-muridnya.
"Kamis Putih itu menghayati bagaimana Yesus melayani para murid, mengampuni, dan melepaskan semua kemuliaannya serta menjadi seorang hamba," kata Timotius.
Ia juga menyinggung pentingnya meneladani mentalitas sebagai pelayan di zaman sekarang yang mulai memudar.
"Mentalitas menjadi hamba saat ini kan jarang. Orang ingin dihargai dan dilayani. Orang yang punya jabatan tinggi pun mentalnya menjadi bos bukan mental pelayan, sehingga mereka tidak memperhatikan yang dilayani, hanya mementingkan kelompoknya," pungkasnya.
Baca juga: Umat Katolik Blora Gelar Visualisasi Jalan Salib untuk Peringati Wafatnya Yesus Kristus
Sementara itu, Sukirno, salah satu jemaat GKJ Kaliceret yang ikut dalam prosesi, mengaku terharu dengan jalannya acara.
"Meski sempat hujan tadi jemaat menyambut dengan sukacita namun juga ada perasaan haru saat mengingat pengorbanan Tuhan Yesus yang rela disalib untuk menebus dosa-dosa kita," tuturnya.
Prosesi Jalan Salib ini diharapkan semakin mempererat hubungan antar jemaat serta menumbuhkan penghayatan yang lebih dalam terhadap makna Paskah dan pengorbanan Kristus. (*)
| Permintaan Terakhir Angga Terkabul Dengan Cara Tragis, Bikin Pilu Keluarga di Grobogan |
|
|---|
| Pilu, Angga Siswa SMPN 1 Geyer Grobogan Korban Bullying Sempat Minta Kaos dan Sepatu Bola ke Ayahnya |
|
|---|
| BREAKING NEWS 2 Teman Sekelas Angga Resmi Jadi Tersangka Bullying di SMPN 1 Geyer Grobogan |
|
|---|
| Inilah Percakapan Terakhir Angga Bagus Perwira Siswa SMP Grobogan Sebelum Tewas Dibully Temannya |
|
|---|
| Sedih, Ejekan Teman yang Membuat Angga Siswa SMP di Grobogan Marah, 2 Kali Berkelahi dan Meninggal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Ratusan-jemaat-Gereja-Kristen-Jawa-menggelar-prosesi-Jalan-Salib-bawa-obor.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.