Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Peringatan Hari Kartini 2025

Hari Ini 21 April 2025 Memperingati Hari Kartini, Berikut Profil Tokoh Emansipasi Wanita

Hari ini Senin, 21 April 2025 diperingati sebagai Hari Kartini. Sosok Raden Ajeng Kartini selalu diperingati di setiap tanggal 21 April

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
Instagram/ Selebpramuka #rakartini
Ilustrasi RA Kartini, Bank Foto Tribun Jateng, Instagram Selebgram Pramuka. 

RA Kartini diketahui menempuh pendidikan hanya sampai usia 12 tahun, ia kemudian berhenti lantaran harus dipingit.

Pada masa itu, seorang wanita Jawa harus tetap berdiam diri di rumah selama masa pingitan.

RA Kartini diketahui masih tetap aktif berkirim surat dengan rekan-rekannya asal Belanda selama ia dipingit.

RA Kartini juga tidak berhenti belajar, ia bahkan banyak membaca buku hingga surat kabar Belanda selama masa pingitannya.

Itu sebabnya, ia menajdi paham bagaimana cara berpikir wanita Belanda yang lebih maju dibanding wanita Indonesia pada masa itu.

Berbekal hal itu, RA Kartini kemudian memiliki keinginan untuk memajukan pola pikir wanita Indonesia.

Dalam masa pingitan itu, RA Kartini menjadi tersadar bahwa seharusnya ia bebas belajar dan mengeksplorasi kemampuannya dan tidak hanya berada di rumah melalui masa pingitan.

RA Kartini tampak menuliskan gagasanya tersebut mengenai emansipasi wanita melalui surat-surat.

Terkait hubungan rumah tangganya, RA Kartini diketahui menikah pada tahun 1903 dengan K.R.M Adipati Ario  Singgih Djojo yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Rembang.

Setelah menikah, RA Kartini masih terus memperjuangkan emansipasi wanita dan menajadi seorang guru.

Didukung oleh sang suami, RA Kartini membangun sebuah sekolah perempuan yang berada di pintu gerbang perkantoran Rembang.

Pada tahun 1904 tepatnya 13 September, RA Kartini melahirkan anak pertamanya yang ia beri nama Soesalit Djojoadhiningrat.

Empat hari setelah melahirkan Soesalit, RA Kartini meninggal dunia di usianya yang ke-25 tahun.

Jenazahnya dimakamkan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang.

Pada tahun 1912, keluarga Van Deventer mendirikan Sekolah Kartini di bawah Yayasan Sekolah itu yang berlokasi di Semarang.

Selanjutnya mulai dibangun Sekolah Kartini di sejumlah daerah lainnya seperti di Surabaya, Yogyakarta hingga Malang.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved