Berita Semarang
Sabun Mandi dan Tangan Kreatif Samini Hasilkan Bunga Menawan Bernilai Ekonomis Tinggi
Menjadi seorang ibu rumah tangga tak lamtas membuat Samini berdiam diri di rumah.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjadi seorang ibu rumah tangga tak lamtas membuat Samini berdiam diri di rumah.
Pelaku UMKM Binaan BRI itu memanfaatkan waktu luang untuk berkreasi menciptakan karya. Yakni, membuat kerajinan tangan bunga hiasan.
Saat memasuki rumahnya, di Jalan Tirto Agung III, Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang, semerbak harum menyebar seisi ruangan. Bukan wangi parfum, melainkan harum hiasan bunga berbahan sabun mandi batangan.
Sabun yang selama ini banyak orang memanfaatkan untuk membersihkan badan, di tangan kreatif Samini disulap menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis tinnggi.
Sejumlah bunga sabun terpampang di beberapa sudut ruang. Ada yang berada di atas meja, di buffet, dan sebagainya.
Jari jemarinya nampak lihai saat sedang berkreasi membuat bunga mawar mulai dari bunga mawar yang masih kuncup hingga mekar merekah.
Sabun yang masih berbentuk batang dihancurkan dengan cara diparut. Ia campurkan parutan sabun dengan lem dan tepung maizena. Ia tambah sedikit air dan pewarna agar bunga terlihat lebih mencolok. Bahan diuleni seperti hendak membuat sebuah roti. Takaran setiap bahanpun harus pas agar menghasilkan clay yang mudah dibentuk.
"Diuleni, dibikin clay, kemudian dibentuk. Tahap yang penuh perjuangan itu saat bikin clay. Itu lumayan susah," ungkap Samini, saat disambangi Tribun Jateng, Senin (21/4/2025).

Dia menceritakan, keahliannya membuat bunga sabun berawal dari belajar dari seorang teman.
"Awal mula, saya belajar dari teman. Teman saya dapat pesanan-pesanan, juga memberi pelatihan. Saya kesana, belajar dari jam 10 pagi hingga 10 malam," ungkapnya.
Setelah menimba ilmu dari temannya, ia mencoba membuat di rumah. Usahanya mulai pada 2019 silam. Sabun batangan menjadi bahan yang dipilih. Disamping harga cukup terjangkau, sabun batangan bisa mengeluarkan harum semerbak sehingga sekaligus bisa menjadi pengharum ruangan.
"Saya coba bikin, eh tertanya ada yang pesan-pesan. Pesanan satu selesai, dapat lagi. Pernah, teman SD pesan sekali dapat Rp 1,5 juta," ucap Samini.
Hasil itu menjadi dorongan semangat baginya terus belajar berkreasi membuat bunga hias berbahan sabun secara autodidak. Ia memanfaatkan media sosial untuk menambah ilmu. Ia melakukan uji coba beberapa jenis bunga. Bahkan, berupaya mencari cara bagaimana bunga sabun bisa menjadi kerajinan tangan yang awet. Diakunya, tantangan hiasan bunga sabun adalah keawetan produk.
"Bunga sabun bisa tahan lama sampai dua tahun, tapi kalau wanginya paling beberapa bulan saja," sebutnya.
Bahan dasar bunga sabun memang terbilang murah. Modal membeli sabun batang tidak lebih dari Rp 50 ribu. Kendati demikian, proses pembuatan yang membuat bunga ini memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu, ornamen lainnya yang melengkapi bunga juga tidak murah. Ada daun-daun dan beragam vas bunga mulai harga rendah hingga tinggi.
Harga hiasan bunga sabun karya Samini dipatok mulai Rp 100 ribu dengan rata-rata harga kisaran Rp 200 ribu.

Tidak hanya bunga sabun, ia juga memiliki berbagai kreasi bunga hias berbahan stoking, plastik, bahkan kulit jagung atau klobot. Harga bunga hias berbahan stoking dipatok lebih mahal dibanding lainnya yakni mencapai Rp 450 ribu. Mengingat, bahan dasarnya lebih mahal dibanding bunga sabun atau lainnya.
Omzet dari penghasilan usaha bunga sabun, diakui Samini, memang tidak menentu. Handicraft, sebut dia, memang tidak semua orang menyukai. Namun demikian, hasil usahanya terbilang cukup lumayan untuk menambah penghasilan.
Rumah BUMN Tempat Belajar dan Berkembang
Rumah BUMN menjadi tempat dirinya berkembang bersama sesama UMKM. Ia bergabung di rumah BUMN belum begitu lama, yakni sejak 2022 lalu.
Rumah BUMN milik BRI tersebut, menurut dia, sangat terbuka dengan para pelaku UMKM. Para UMKM diperbolehkan menggunakan ruang-ruang yang ada untuk berkreasi.
"Kalau mau pelatihan disana boleh. Saya sempat membuat pelatihan disana. Saya memberi pelatihan bunga dari sedotan," katanya.
Selain memberi pelatihan untuk masyarakat yang mau belajar membuat bunga hias, Samini juga mendapat pelatihan dari Rumah BUMN berupa cara pemasaran. Selain itu, Rumah BUMN juga memberi ruang untuk displai produk.
"Karya saya ada disana. Setelah pelatihan beberapa waktu lalu, saya taro produknya disana," ucapnya.
Hingga kini, ia masih terus berupaya meningkatkan skill dan memperluas pemasaran. Dengan bergabung Rumah BUMN, menurut dia, jaringan semakin luas. Ia yang semula hanya berkutat di tingkat kelurahan dan kecamatan, kini semakin melebarkan sayap pemasaran berkat mengenal Rumah BUMN.
UMKM Butuh Pendampingan dan Permodalan
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Margaritha Mita Dewi Sopa mengatakan, pendampingan sangat dibutuhkan UMKM agar wawasan dan inovasi semakin berkembang. Pihaknya sangat mengapresiasi hadirnya Rumah BUMN yang menjadi wadah UMKM berkembang.
"Rumah BUMN sangat membantu UMKM. Ada pelatihan yang bisa menambah wawasan UMKM. BRI biasanya juga membantu fasilitasi sertifikasi pelaku UMKM," papar Mita.
Pemerintah, kata dia, selalu membantu UMKM dalam hal pemasaran baik secara online maupun offline. Misalnya, melibatkan UMKM mengikuti pameran. Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan gerai-gerai untuk mendisplai produk UMKM.
Kendati demikian, tidak cukup hanya peran pemerintah saja untuk membantu UMKM. Semyua stakeholder, termasuk BUMN dibutuhkan peran serta untuk membantu UMKM berkembang, berdaya saing, dan naik kelas. (eyf)
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Proyek Outer Ring Road Semarang Terkendala Anggaran, Masih Cari Skema Pembangunan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
APBD Rp 6,4 Triliun Kota Semarang Disorot: Akademisi dan DPRD Minta Anggaran Lebih Pro Rakyat |
![]() |
---|
Hendi Mantan Walikota Semarang Diganti, Kepala LKPP Dijabat Sarah Sadiqa: Terima Kasih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.