Berita Semarang
Unity Sport Center Semarang Diharapkan Jadi Wadah Pembibitan Atlet Tenis Potensial di Masa Mendatang
Unity Sports Center Semarang yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja kawasan Perumahan Green Candi Residence, Kota Semarang telah diresmikan hari ini
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: raka f pujangga
"Cita-cita kami mendirikan sport center ini supaya bisa ikut memberikan kontribusi kepada dunia tenis Indonesia. Semoga dengan adanya lapangan yang bagus, memadai, itu akan memompa semangat," kata Irwan.
"Karena kalau tenis itu pertama jadi juara, kemudian jadi sehat, kemudian punya modal sosial. Yaitu lapangan pekerjaan, menunjukkan persahabatan, bahkan bisa menjadi mata pencaharian," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut akademi Unity ini akan diisi pelatih-pelatih asal Indonesia. Irwan optimis para pelatih bukan hanya menularkan ilmu dari sisi teknis, tapi juga dapat menjadi motivator bagi para atlet.
Kebijakan ini juga sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi pelatih tennis dalam menularkan ilmunya kepada bibit-bibit muda.
Irwan mengatakan, atlet berprestasi bukan semata lahir karena sosok pelatih, namun karena kepercayaan diri dari sang atlet.
Kepercayaan diri tersebut merupakan modal utama mengasah mental bertanding sejak level junior hingga level profesional.
"Saya ingin pelatihnya adalah orang Indonesia dan suatu hari cita-cita kami ada juara grand slam yang dilatih sama orang Indonesia. Pelatih Indonesia itu bagus bagus, yang terpenting memotivasi. Tugas pelatih tak hanya memberikan latihan teknik tapi bagaimana dia melatih murid-muridnya untuk main tennis dengan serius," ucapnya.
Irwan dalam kesempatan tersebut lalu mencontohkan sosok pelatih tenis legendaris asal Amerika Serikat, Nick Bollettieri yang mampu menjadi motivator bagi anak didiknya seperti Andre Agassi, Monica Seles, Maria Sharapova, Serena Williams, dan Venus Williams yang pernah menjadi petenis nomor satu dunia.
"Nick Bollettieri bukan juara tennis, dia dulunya seorang tentara tapi dia mampu memberikan motivasi. Petenis itu hebat karena dirinya sendiri, bukan karena faktor pelatihnya hebat. Kepercayaan pada diri sendiri itu menjadi modal bagi sebuah bangsa," kata pria yang juga menekuni olahraga tenis sejak usia 26 tahun tersebut.
"Saya main tennis 52 tahun dari umur 26 tahun. Menurut pengamatan saya, saya nonton pelatih-pelatih, kemudian pelatih kelas dunia, para juara dunia. Yang membuat mereka juara itu diri mereka sendiri . Jadi seorang pelatih bukan hanya jadi juara tapi juga memberikan motivasi muridnya, pemain tennis itu untuk pede hingga menjadi juara dunia," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti usai meresmikan Unity Sports Center mengaku senang dengan hadirnya pusat olahraga baru tersebut, khususnya lapangan tenis yang berkualitas dan bersandar.
"Pertama, ini memperkaya jumlah fasilitas olahraga yang ada di Kota Semarang. Yang unik di sini adalah ada tennis academy yang akan mendidik dan menerima murid untuk belajar tennis agar bisa berprestasi dari cabang olahraga ini," kata Agustin.
"Diharapkan dari Kota Semarang melahirkan atlet potensial yang berprestasi di kancah nasional bahkan internasional bagi Kota Semarang dan Indonesia," kata dia.
Senada dengan Irwan, Agustin mengatakan hadirnya venue ini menjadi pusat pertumbuhan bagi seseorang.
"Kalau bisa jadi atlet dia bisa memiliki berbagai macam privilage untuk modal sosialnya bagi dirinya dan lingkungan," kata dia.
Baca juga: Investor Masuk Wonosobo, Gelontorkan Rp180 Miliar Bangun Mall Hingga Sport Center
Heboh Suara Misterius dari Sumur di Rumah Kosong, Damkar Semarang Sampai Turun Tangan, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Buruan Cek! Dana Operasional Rp25 Juta Tiap RT di Semarang Sudah Bisa Dicairkan |
![]() |
---|
Semangat Rokhim Driver Ojol Semarang Genggam 2 Bendera Merah Putih, Sisihkan Penghasilan Harian |
![]() |
---|
Semarak HUT Ke-80 RI Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatan Disiapkan Pemkot Semarang |
![]() |
---|
Detik-detik Pencuri Spion Mobil Terekam Kamera CCTV Beraksi di Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.