Berita Semarang
Sepiring Kasih Dalam Pelukan Keberagaman dan Keterbatasan
Di tengah terik matahari, halaman Gereja Santa Theresia di Bongsari, Semarang, dipadati ratusan orang yang mengantre untuk mengisi perut mereka
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
Piring Kasih bukan sekadar program bagi-bagi makanan.
Di balik setiap seporsi makan siang yang dibagikan, ada pelibatan sosial, pendidikan karakter, hingga penguatan nilai keberagaman.
Novi, pendiri Komunitas Sahabat Difabel dan Roemah Difabel Semarang, menjelaskan bahwa dia dan komunitasnya mengajak sekitar 25 orang difabel untuk ikut terlibat, termasuk lima anak-anak muslim.
“Kami ingin anak-anak belajar peduli sejak dini. Mereka bantu menyiapkan, menyajikan, bahkan mencuci peralatan makan. Jika biasanya kami hanya bagi-bagi nasi kotak, namun ini berbeda. Mereka benar-benar terlibat,” tutur Novi.
Pada momen paskah tahun ini, bertepatan dengan HUT Ke-11 Komunitas Difabel dan Roemah Difabel Semarang dimaknai lebih dalam.
Selama pra paskah, anak-anak diajak untuk berdiskusi tentang arti penderitaan dan kepedulian sosial.
Dan aksi berbagi pada kegiatan piring kasih menjadi implementasi nyata dari nilai-nilai itu.
“Target kegiatan ini memang kelompok rentan pemulung, ojek daring, lansia, dan difabel. Kami ingin mereka semua merasa dilibatkan. Dihargai. Dirayakan,” tambah Novi.
Bagi Linda dan Novi serta para anak-anak difabel, aksi Piring Kasih bukanlah akhir.
Melainkan awal dari budaya kepedulian yang bisa tumbuh di tengah kota yang terus bergerak.
Harapan mereka sederhana, agar kegiatan ini terus berlanjut. Serta keberagaman tak hanya dirayakan saat Paskah, tetapi menjadi laku hidup sehari-hari. (Rad)
Baca juga: Emerald Indonesia Gelar Semarang Education Expo x PetsTaria, Dukung Pelajar Ikut Perkembangan Zaman
Baca juga: Menanti Janji Alus Dalane, Warga Dusun Sudan Berharap Agar Lebih Diperhatikan Lagi
Baca juga: Wabup Pekalongan Sukirman Ajak Generasi Muda Teladani Semangat Juang Muhammadiyah
Sempat Lepaskan 56 Demonstran, Polda Jateng Kembali Tangkap 40 Orang Massa Aksi |
![]() |
---|
Kericuhan di Depan Polda Jateng Kembali Pecah Dini Hari Ini, Polisi Bubarkan Pakai Gas Air Mata |
![]() |
---|
Dari TK hingga SMP, Anak-Anak Semarang Diajak Cinta Membaca |
![]() |
---|
Belum Kondusif, Doa Bersama Ojol untuk Affan di Semarang Terpaksa Batal |
![]() |
---|
Menolak Pulang! Ratusan Demonstran Bertahan di Gerbang Mapolda Jateng Meski Dihujani Gas Air Mata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.