Wonosobo Hebat

DLH Wonosobo Dorong Penguatan TPS3R dan Pembangunan TPST dalam Pengelolaan Sampah

Tribun Jateng/Imah Masitoh
TPA WONOREJO - Kondisi terkini TPA Wonorejo Wonosobo, Jumat (25/4/2025), Alat berat digunakan untuk menata sampah yang masuk. Volume sampah yang masuk ke TPA Wonorejo telah kembali normal usai Labaran. Ke depan DLH Wonosobo dorong penguatan TPS3R dan pembangunan TPST di TPA dalam pengelolaan sampah. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih mengungkapkan jumlah sampah yang masuk di TPA Wonorejo saat ini telah kembali normal.

TPA Wonorejo sempat mengalami lonjakan signifikan sebesar 58 persen dari rata-rata harian saat menjelang Hari Raya Idul Fitri hingga pasca Lebaran lalu.

Volume sampah kembali normal pada H+5 Lebaran. Volume sampah harian saat ini sudah kembali ke kisaran 110-130 ton.

Baca juga: Kendal Darurat Sampah! Bupati Tika Gagas Gerakan Jumat Bersih 

"Puncak kenaikan volume sampah terjadi pada tanggal 30 Maret sebagai dampak dari persiapan masyarakat menyambut hari raya, sekarang sudah normal," ucapnya saat dihubungi tribunjateng.com, Jumat (25/4/2025).

Endang mengatakan, TPA Wonorejo terus melakukan pembenahan dan perbaikan agar sampah yang masuk dapat tertangani. Selain itu TPS3R yang telah berjalan di beberapa desa juga membantu pengurangan volume sampah yang masuk ke TPA.

"Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) juga masih aktif beroperasi. Beberapa wilayah seperti Dieng bahkan sudah tidak membuang sampah ke TPA. Dengan ini, beban TPA berhasil dikurangi sekitar 20-25 ton per hari," ungkapnya.

Mengingat usia dan kapasitas TPA yang sudah melampaui standar teknis dari segi ketinggian timbunan, pemerintah setempat tengah mengupayakan alih teknologi dan pengembangan lahan baru. 

Baca juga: Inovasi Kecamatan Semarang Tengah, Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Blok

Salah satu lahan kosong di dekat TPA Wonorejo akan dirancang sebagai lokasi pembangunan TPST atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu dengan kapasitas besar.

Ke depan, pengelolaan sampah juga diharapkan dapat melibatkan teknologi konversi sampah menjadi bahan bakar, misalnya dalam bentuk BBM maupun briket padat.

"Hal yang perlu kita dorong pertama masyarakat paham bahwa sampah tanggungjawab dia dan punya kesadaran untuk mengurangi. Kemudian kita di TPA juga terus melakukan upaya pengurangan sampah," tandasnya. (ima)