Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Inovasi Kecamatan Semarang Tengah, Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Blok

Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, berinovasi mengubah sampah plastik menjadi paving blok

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajlin
Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva menunjukan paving blok dari hasil olahan sampah plastik, di Kelurahan Jagalan, Jumat (25/4/2025). (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, berinovasi mengubah sampah plastik menjadi paving blok.

Inovasi ini dalam rangka mendukung program Semarang Bersih gagasan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti. 

Sejumlah warga di Kelurahan Jagalan, Semarang Tengah, nampak sibuk merebus sampah nonorganik berupa plastik, Jumat (25/4/2025).

Sampah ini diubah menjadi paving blok dengan cara direbus.

Sampah plastik dimasukan ke dalam panci, direbus bersama air. Kemudian, rebusan sampah tersebut dicampur pasir dan oli. 

Warga Jagalan merebus sampah plastik untuk diubah menjadi paving blok. disaksikan Camat Semarang Tengah Aniceto Magno Da Silva dan babinsa serta bhabinkamtibmas setempat, Jumat (25/4/2025). (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN)
Warga Jagalan merebus sampah plastik untuk diubah menjadi paving blok. disaksikan Camat Semarang Tengah Aniceto Magno Da Silva dan babinsa serta bhabinkamtibmas setempat, Jumat (25/4/2025). (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN) (TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajlin)

Baca juga: 5 Kecamatan di Kota Semarang Jadi Pionir Pengelolaan Sampah, Diubah hingga Jadi BBM

Proses merebus berlangsung selama sekira 20 menit. Setelah lembek, adonan dimasukan ke dalam cetakan paving dan dikeringkan sekita 30 hingga 60 menit. 

Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva mengatakan, pengolahan sampah plastik menjadi paving blok ini menjadi inovasi wilayah yang dipimpinnya. Program ini ia berinama Mas Jaka yakni mengolah sampah jadi berkah. 

"Kami olah sampah nonorganik yakni plastik menjadi paving blok," kata Moy, sapaannya. 

Dalam pengolahannya, ia melibatkan warga sekitar. Warga mengumpulkan sampah mulai Senin hingga Kamis. Kemudian, setiap Jumat, pihaknya bersama warga mengolah sampah tersebut menjadi paving blok.

"Semangat warga luar biasa ini. Mereka belajar autodidak dari youtube yang semula belum sempurna sampai jadi sempurna," ungkapnya. 

Pembuatan paving blok di Kecamatan Semarang Tengah ini, kata Moy, baru berjalan dua pekan.

Pihaknya bersama warga masih terus berusaha mencari formula yang tepat untuk kekerasan paving dan kesempurnaan bentuk. 

"Harapannya, dua atau tiga bulan kedepan sudah ketemu formula yang tepat. Kemudian bisa jadi mata pencaharian warga," tuturnya. 

Selain memiliki dampak perekonomian, dia berharap inovasi ini menjadikan lingkungan bersih. Sampah nonorganik bisa diolah tanpa harus buang sampah ke TPA. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved