Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Ada Larangan Melintas Pagi Hari di Pantura Kendal, Sopir Truk Mulai Terbiasa

Sejumlah sopir truk dan kendaraan berat lain nampaknya kini mulai terbiasa, dengan aturan larangan melintas di Pantura Kendal saat pagi hari

TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM
LARANGAN MELINTAS - Sejumlah truk memilih putar balik menuju jalan tol saat pemberlakuan larangan melintas kendaraan berat di Pantura Kendal. Larangan diberlakukan untuk menekan angka kecelakaan. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sejumlah sopir truk dan kendaraan berat lain nampaknya kini mulai terbiasa, dengan aturan larangan melintas di Pantura Kendal saat pagi hari mulai pukul 06:00 - 08:00 WIB.

Aturan itu resmi diberlakukan sejak Selasa (14/4/2025) hingga seterusnya, sebagai langkah antisipasi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Pantura Kendal.

Peraturan larangan juga telah tertuang dalam surat rekomendasi dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, nomor AJ.903/1/6/DJDP/2025 tentang rekomendasi kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan di Kabupaten Kendal. 

Adapun masa uji coba dilakukan selama 15 hari hingga akhir bulan. Selepas itu, kendaraan yang melanggar akan dikenakan tilang.

Sopir truk asal Brebes, Alex mengatakan dirinya kini sudah memahami aturan yang berlaku di jalan Pantura Kendal saat melintas pagi hari.

Alex awalnya sempat kaget lantaran banyak petugas dari Dinas Perhubungan, polri hingga TNI menghadang laju kendaraannya.

"Kalau sekarang saya pribadi sudah memahami maksud dari larangan ini. Saya juga punya anak kecil yang ketika berangkat sekolah lewat jalan Pantura selalu ramai," katanya, Sabtu (26/4/2025).

Alex pun mendukung larangan ini untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pagi hari di Pantura Kendal.

Ia juga memilih menghentikan kendaraannya di lokasi kantung parkir yang disediakan, sembari menunggu waktu untuk melanjutkan perjalanan.

"Iya kalau pagi memang ramai. Ini kan jalan satu-satunya. Kalaupun lewat tol ya mahal," sambungnya.

Di sisi lain, Alex yang rutin mengirim barang ke arah timur memang seringkali berangkat lebih pagi untuk mengindari antrean pembongkaran di pabrik.

"Sebenarnya kalau dari pabrik, itu bongkarnya di atas jam 8. Ya saya berangkat lebih pagi agar tidak antre lama, ini parkir dulu. Setelah jam 8 baru lanjut jalan," sambungnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Muhammad Eko menjelaskan para sopir truk saat ini sudah mulai terbiasa dengan aturan yang berlaku di Kabupaten Kendal.

Ia tak perlu lagi berteriak kencang untuk menghentikan laju kendaraan truk muatan berat yang melintas.

"Evaluasi pelaksanaan aturan ini memang sopir sudah mulai terbiasa. Dan mereka juga menunjukkan respons yang baik, lebih teratur," paparnya.

Dikatakannya, tak sedikit pula sopir truk yang memilih beralih ke jalan tol jika tak mau diberhentikan.

"Terjadi peningkatan kendaraan cukup signifikan saat pagi hari di jalan tol Kendal - Semarang, terutama yang dari exit tol Weleri. Karena kita lakukan penyekatannya di situ," tambahnya.

Eko menjelaskan, mekanisme penyekatan kendaraan berat dimulai dari arah barat perbatasan dengan Pantura Kabupaten Batang, tepatnya di jalan Pantura Weleri Kendal. 

Di jalur itu, banyak ditemui kendaraan berat melintas dari perbatasan jalan Pantura Kabupaten Batang - Kendal, serta exit tol Weleri.

"Sesuai rekomendasi Kemenhub bahwa pengaturan angkutan truk muatan barang berat, tidak melintas jalan nasional pantura Kendal saat pagi hari mulai hari ini," ungkapnya.

Menurutnya, pembatasan dilakukan sebagai upaya mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat dengan sepeda motor.

Terlebih lagi, di Kabupaten Kendal tak memiliki jalur khusus yang bisa dilalui pengendara sepeda motor.

"Seringnya terjadi kecelakaan saat pagi hari bertepatan dengan anak sekolah maupun pekerja yang lewat Pantura Kendal,"

"Di Kendal juga tidak ada jalur khusus motor, sehingga kalau terjadi kecelakaan maka tingkat fatalitasnya tinggi." tandasnya. (ags) 

Baca juga: Pemkab Blora Dukung Rencana Pendirian Politeknik Agro Industri di Yayasan An Nur Seren

Baca juga: Link Live Streaming Persib Bandung vs PSS Sleman, Hasilnya Pengaruhi Posisi PSIS Semarang

Baca juga: Pemkab Tegal Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved