BRILink
Ngaderi Sukses Kembangkan Jaringan BRILink Hingga Miliki 35 Agen, Ini Rahasia Suksesnya
Satu di antaranya adalah Ngaderi (57) pemilik Agen BRILink Karya Cipta Mandiri yang kini sudah memiliki 35 agen BRILink.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Selain mengikuti saran dari PAB, Ngaderi juga berusaha membangun kepercayaan kepada masyarakat sekitar.
Hal itu menurutnya sangat penting untuk menarik minat masyarakat melakukan transaksi di BRILink.
“Untuk pertama kita memberikan kepercayaan dari masyarakat dulu ini, cara cara mau transfer, cara mau pembayaran, cara mau tarik tunai, paling tidak kan itu.
Ya kita memberikan kepercayaan itu untuk BRI Link sekarang katakanlah sama dengan BRI yang ada di kantor kan seperti itu.”
Menurutnya, adanya agen BRILink ini cukup membantu masyarakat dalam transaksi perbankan.
Terlebih bagi masyarakat usia lanjut yang kadang khawatir saat mengambil uang di ATM.
“Untuk dari masyarakat sendiri ini kan lebih mudah jangkauannya, kalau misal di ATMnya tidak beresiko apa namanya itu tertelan katakanlah kan itu amannya disitu. Apalagi di sini yang pada kerja pabrik atau orang-orang tua itu kan kadang-kadang ketakutan kalau ATMnya nanti ketelan,”
Selain membangun kepercayaan pada masyarakat, Ngaderi juga membangun kejujuran bagi karyawan Agen BRILink di tempatnya.
Apalagi semua PIN, uang dan mesin sudah dipegang oleh karyawan.
“Ya memang beresiko tinggi artinya apa? Artinya seperti karyawan saya ATM sudah dipegang sana, PIN sudah dipegang sana, uang sudah dipegang sana, memang ini yang menjadikan kekhawatiran dari agen-agen lainnya yang tidak mungkin yang belum berani berkembang disitu mungkin, karena itu kan menyangkut soal kepercayaan akhirnya kan gitu, memang resikonya tim,”
Namun dirinya selalu menanamkan kejujuran kepada para karyawannya.
Dirinya juga memberikan motovasi dan pelatihan lebih dulu kepada semua karyawan baru.
“Paling tidak kita tanamkan kejujuran untuk memberikan kejujuran pada pekerja. Kedua dia harus untuk teliti segalanya, teliti uang, teliti pengetikan angka di mesin, kalau ini salah juga fatal masalahnya,”
Training yang diberikan mulai dari ketelitian dalam transaksi dan pengelolaan uang.
Kemudian training cara melayani nasabah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.