Berita Semarang
Pakar : Status Internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani Harus Dibarengi Peningkatan Konektivitas
Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani (SRG) di Semarang kini menjadi pintu gerbang penting bagi Kota Semarang dan Jateng
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani (SRG) di Semarang kini menjadi pintu gerbang penting bagi Kota Semarang dan Jateng, yang berperan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan konektivitas regional dan internasional.
Menurut Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dari Unika Semarang, kehadiran bandara ini bukan hanya memberikan kemudahan bagi perjalanan udara domestik dan internasional, tetapi juga membuka peluang besar dalam sektor investasi dan pariwisata.
“Bandara ini sangat strategis, bukan hanya untuk mempermudah perjalanan, tetapi juga untuk menarik investor serta mendukung perkembangan sektor pariwisata yang semakin berkembang di Jateng,” ujar Djoko kepada Tribunjateng.com melalui sambungan telepon, Senin (28/4/2025).
Namun, lebih dari itu, jalur udara juga menawarkan potensi besar dalam pengiriman logistik dan cargo, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan ekonomi daerah.
“Selain untuk investasi dan pariwisata, jalur udara ini bisa digunakan untuk mengangkut komoditas yang menjadi unggulan daerah, seperti hasil pertanian dan produk lokal,” tambahnya.
Konektivitas ini diharapkan bisa menjadi pendorong lebih lanjut bagi pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang sudah ada di Jateng.
Dengan dukungan infrastruktur seperti tol dan fasilitas transportasi umum yang memadai, akses menuju bandara semakin mudah dan cepat, menjadikan Semarang lebih terhubung dengan pusat-pusat ekonomi utama.
Borobudur, destinasi wisata dunia yang tak jauh dari Semarang, juga dapat dijangkau dengan mudah melalui bandara ini, yang akan meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama dari negara-negara Asia Tenggara.
Djoko menekankan pentingnya pengembangan layanan transportasi udara perintis, yang tidak hanya bisa melayani wisatawan tetapi juga sebagai sarana pengiriman komoditas lokal, seperti ubi atau produk khas Jepara.
“Dengan memanfaatkan jalur udara ini, perekonomian daerah dapat berkembang lebih pesat, terutama dalam sektor agribisnis,” imbuhnya.(*)
Baca juga: DPRD Pekalongan Dorong Percepatan Pembebasan Tanah Musnah untuk Bendung Gerak Tirto
Baca juga: Doa Buka Puasa Senin Hari Ini 28 April 2025 Arab, Latin dan Artinya
Baca juga: Cerita Dongeng Anak Bahasa Indonesia: Kisah Jaka Tarub dan Selendang Nawang Wulan
Senin Besok, Sekolah di Semarang Tetap Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka |
![]() |
---|
Tampil Beda, Perayaan HUT Kemerdekaan di Krapyak Semarang Diwarnai Penyalaan 80 Obor dan Tradisi |
![]() |
---|
Omzet Turun 50 Persen, Keluh Pedagang CDF Terimbas Demo Rusuh di Jalan Pahlawan Semarang |
![]() |
---|
KKN-T UPGRIS Siap Terjun ke Masyarakat Desa Pagersari |
![]() |
---|
Sempat Lepaskan 56 Demonstran, Polda Jateng Kembali Tangkap 40 Orang Massa Aksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.