Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Balita 4 Tahun Dianiaya dan Dibakar hingga Tewas, Pilu Curhatan Ayah Korban

Kini pelaku yang tega membakar balita usia empat tahun itu pun tengah diburu pihak kepolisian

Editor: muslimah
kolase Kompas.com dan Youtube tv one news
BALITA TEWAS DIBAKAR: Tangkapan layar ayah kandung (kanan) lesu di depan makam anaknya yang tewas dibunuh dan dibakar di rumah kontrakan (kiri). Belakangan terbongkar sosok pria kejam yang tega bunuh dan bakar balita di Tangerang. Ayah kandung syok lihat kondisi jasad korban yang terdapat luka lebam, disadur pada Selasa (29/4/2025).  

TRIBUNJATENG.COM - Sungguh tragis nasib balita di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten ini.

Ia ditemukan dalam kondisi tubuh tengah dibakar.

Makin pilu karena terungkap jika sebelum dibakar, ia lebih dulu dianiaya hingga tewas.

Sosok pelaku yang begitu kejam pun akhirnya terungkap.

Baca juga: Sosok Kanit Tipikor Polrestabes Semarang & Kasi Intel Kejaksaan Disebut Dapat Jatah Korupsi Mbak Ita

Kini pelaku yang tega membakar balita usia empat tahun itu pun tengah diburu pihak kepolisian.

Terlebih aksi pelaku terbilang sadis yakni tega membakar korban, MA hingga meregang nyawa di dalam kontrakan pada Minggu (27/4/2025).

Untuk diketahui, jasad MA ditemukan dalam kondisi terbakar di dalam rumah kontrakan yang pertama kali diungkap warga.

Kala itu ibu kandung MA, F alias J ikut masuk ke dalam kontrakan tersebut dan melihat dengan mata kepalanya sendiri momen saat putranya dikepung api.

Usut punya usut, bocah MA terbakar hingga meninggal dunia karena ulah pacar ibu kandungnya, pria berinisial HB.

Pria berusia 38 tahun itu disinyalir jadi pembunuh dan pembakar MA.

Fakta tersebut diungkap oleh pihak kepolisian.

Identitasnya terkuak, HB diketahui bekerja sebagai sekuriti di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk ibu kandung korban, laki-laki berinisial HB usia 38 tahun adalah terduga pelaku," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Selasa (29/4/2025).

Setelah jasad MA ditemukan di rumah kontrakannya, HB diduga kabur.

Pihak kepolisian pun kini tengah mencari keberadaan HB.

Curhatan ayah kandung korban

Sementara pelaku masih diburu polisi, kabar tewasnya MA menyisakan luka mendalam di hati orang tuanya.

Terutama ayah kandung korban, Ahmadi Saputra yang langsung lesu saat mendengar anaknya meninggal dunia.

Dalam wawancara di tayangan youtube tv one news, Ahmadi terlihat sedih saat menceritakan awal mula ia mengetahui kasus pembunuhan sang anak.

Ternyata mulanya Ahmadi hanya diberi tahu bahwa putranya tewas karena kecelakaan.

Ahmadi tak pernah membayangkan anaknya meninggal karena dibakar.

"Awal kejadian saya tidak mengetahui. Saya cuma dapat informasi anak saya kecelakaan. Ternyata kecelakaannya itu kebakaran," imbuh Ahmadi.

Langsung mengecek ke rumah sakit, alangkah terkejutnya Ahmadi melihat kondisi jasad MA.

Sebab diduga jasad MA dipenuhi banyak luka bakar.

"Setelah itu saya pun, gimana sih, yang namanya melihat mayat miris begitu saya enggak sanggup, sampai saya tidak sadarkan diri," pungkas Ahmadi.

Tak cuma kondisi jasad dari luar, Ahmadi semakin syok saat mendengar hasil penyelidikan kepolisian.

Yakni menyatakan bahwa MA tewas karena sebelumnya dianiaya oleh pelaku.

"Hasil autopsi sudah dapat hasilnya, saya pun dapat informasi dari pihak kepolisian. Untuk kasus ini itu adalah penganiayaan dulu, pembunuhan, dan lalu untuk menghilangkan jejak si korban dibakar," ucap Ahmadi lemas.

Kian lesu, hati Ahmadi makin hancur tatkala mendengar hasil pemeriksaan tim dokter.

Bahwa di tubuh korban terdapat banyak luka bekas pukulan benda tumpul terutama di kepala.

"Sebelum melakukan autopsi pun kami sempat ngobrol dengan pihak rumah sakit, dijelaskan ada kepala ada luka bekas pukulan benda-benda tumpul, untuk di bagian lain saya tidak sempat melihat," kata Ahmadi.

Ahmadi yang tak menyangka sang putra akan mengalami nasib miris pun mengurai permintaan.

Ahmad minta agar kasus kematian putranya ini mendapat atensi dari Presiden Prabowo.

Tak hanya itu, Ahmadi juga ingin agar pelaku pembunuhan sang putra dihukum berat.

"Harapan saya agar pihak kepolisian maupun pimpinan negara kita bapak Presiden Prabowo Subianto bisa membantu untuk menyelesaikan kasus tragis ini. Saya berharap apabila sudah ditangkap pelaku, harus dihukum setimpal dengan yang dia lakukan kepada anak kandung saya sendiri," ucap Ahmadi.

(TribunnewsBogor.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved