Jadi Korban Tabrak Lari, Pejalan Kaki Ditinggalkan Terkapar dengan Tangan Patah

TRIBUNJATENG.COM, BULELENG - Pria bernama Putu Suardana menjdi korban tabrak lari.

Pria baruh baya tersebut mengalami patah tangan dan kini menjalani perawatan di RSUD Buleleng, Bali.

Insiden kecelakaan terjadi pada Senin (28/4/2025) sekitar pukul 02.00 Wita.

Dari video yang beredar, terlihat pria 43 tahun digotong oleh anggota kepolisian ke mobil polisi untuk dibawa ke RSUD Buleleng. 

Baca juga: Hendak Berlibur, Kakak Beradik Tewas Kecelakaan Ditabrak Bus Study Tour

Perekam video menyebut lokasi kecelakaan itu berada wilayah Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Perekam video juga menunjukkan darah Suardana yang tercecer di badan jalan serta nampak pula darah pada bagian keningnya. 

Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin, saat dikonfirmasi membenarkan ihwal peristiwa kecelakaan itu.

Kecelakaan berlokasi di ruas jalan Singaraja - Denpasar kilometer 4.900, tepatnya di Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng. 

Lokasi ini merupakan titik yang sama pada peristiwa laka lantas, Sabtu (26/4/2025) lalu.

Peristiwa itu mengakibatkan kakak beradik bernama Gede Krisna Ari Putra (20) dan Komang Karna Angga Wijaya (8) meninggal dunia akibat ditabrak bus pariwisata. 

Lebih lanjut diungkapkan, peristiwa lakalantas ini berawal saat buruh harian lepas asal Banjar Delod Peken, Kelurahan Kendran, Kecamatan Buleleng itu berjalan kaki dari arah Utara (Kota Singaraja) menuju arah Selatan (arah Desa Ambengan). 

"Yang bersangkutan berjalan di bahu jalan sebelah timur. Namun tiba-tiba ada kendaraan roda empat datang dari arah Utara ke Selatan, kemudian menabrak yang bersangkutan dan langsung kabur."

"Meninggalkan korban yang terkapar di ruas jalan itu," jelasnya, Senin (28/4/2025). 

Masyarakat sekitar yang mengetahui adanya peristiwa kecelakaan kemudian menghubungi kepolisian untuk mendapat tindak lanjut.

Polisi yang datang segera menolong Suardana untuk dibawa ke rumah sakit.