Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Realisasi Penyerapan Beras di Banyumas Mencapai 35.196 Ton, Bulog Pastikan Harga Sesuai HPP

Realisasi penyerapan gabah dan beras mencapai 26.062 ton untuk gabah dan 21.284 ton beras sampai dengan Senin (28/4/2025).

Tribunjateng/Permata Putra Sejati
PANEN PADI : Petugas Bulog saat memantau panen padi dan serapan gabah dan beras di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Selasa (29/4/2025). Sampai dengan Senin (28/4/2025) realisasi penyerapan gabah dan beras mencapai 26.062 ton untuk gabah dan 21.284 ton beras, atau setara 35.196 ton beras. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Realisasi penyerapan gabah dan beras mencapai 26.062 ton untuk gabah dan 21.284 ton beras, atau setara 35.196 ton beras, sampai dengan Senin (28/4/2025).

Perum Bulog Cabang Banyumas terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Pemimpin Cabang Perum Bulog Banyumas, Prawoko Setyo Aji mengatakan
pogram penyerapan ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi harga dan implementasi kebijakan pemerintah dalam menjaga nilai jual hasil panen petani.

Baca juga: Pemikiran RM Margono Djojohadikusumo dan Wacana Launching Koperasi Merah Putih di Banyumas

Bulog menyerap gabah kering panen (GKP) dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"Kami ingin memastikan petani merasa puas dengan harga jual yang layak atas hasil panennya.

Harga Rp6.500 per kilogram ini merupakan amanah pemerintah yang terus kami sosialisasikan, agar petani tetap bersemangat meningkatkan produksi," ujar Prawoko kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (29/4/2025).

Prawoko mengapresiasi dukungan semua pihak yang terlibat dalam kelancaran penyerapan gabah ini.

Pihaknya berterima kasih atas sinergi dari jajaran TNI, Satgas Pangan Polri, serta Dinas Pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang telah membantu pelaksanaan di lapangan.

Program penyerapan ini mendapat sambutan positif dari para petani.

Salah satunya petani asal Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Mulyadi yang mengungkapkan rasa terbantunya berkat kemudahan dan kelancaran pembayaran dari Bulog.

"Hasil penjualan gabah digunakan untuk kegiatan tanam berikutnya, pembelian pupuk, dan kebutuhan produksi lainnya," katanya.

Sementara itu petani Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Sudiyono, menyatakan harga beli gabah yang tinggi memberikan harapan baru bagi petani.

"Penjualan gabah ini selain mengolah tanah kembali, juga mencukupi kebutuhan sehari-hari," jelasnya.

Baca juga: Paguyuban Kades Satria Praja Banyumas Siap Jalankan Program Koperasi Desa Merah Putih

Bulog Cabang Banyumas menargetkan penyerapan gabah kering panen berlangsung maksimal selama musim panen tahun ini.

Seluruh proses dilakukan secara transparan dan efisien melalui skema Tim Jemput Gabah yang diperkuat oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Babinsa.

Dengan langkah ini, Bulog Banyumas berharap dapat terus menjaga kestabilan harga beras di pasar sekaligus memperkuat posisi petani sebagai pilar utama ketahanan pangan nasional. (jti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved