Gagal Nanjak, Dump Truk Mundur Lindas 2 Motor, 1 Pengendara Tewas dan 1 Kritis

TRIBUNJATENG.COM, OKU - Senin (28/04/2025), kecelakaan maut kembali terjadi di jalan lintas tengah Sumatra.

Tepatnya di Desa Kotabaru Selatan, Kecamatan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, tak jauh dari area Terminal.

Sebuah dump truck bermuatan berat, yang diduga mengangkut barang rongsokan, gagal menanjak di tanjakan curam.

Baca juga: Petugas PPSU Tewas Kecelakaan saat Berangkat Kerja, Motor Tabrak Tiang Listrik

Kendaraan tersebut mundur tak terkendali dan melindas dua sepeda motor yang berada tepat di belakangnya.

Akibat insiden mengerikan ini, seorang pengendara sepeda motor tewas di lokasi kejadian.

Sementara itu, satu korban lainnya dilaporkan mengalami luka parah dan dalam kondisi kritis.

Menurut saksi mata, Sani, seorang warga yang melintas sesaat setelah kejadian, dua sepeda motor yang menjadi korban tengah melaju dari arah Martapura menuju Provinsi Lampung.

Ketika hendak melewati tanjakan, dump truck yang berada di depan mereka tiba-tiba kehilangan tenaga dan bergerak mundur dengan cepat tanpa bisa dikendalikan.

"Di lokasi kejadian, satu orang meninggal dunia di tempat, satu lainnya kritis. Ada dua motor yang terlindas, satu pengendara sempat berhasil melompat menyelamatkan diri," ungkap Sani dengan nada prihatin.

Sani juga mengungkapkan bahwa kejadian serupa bukanlah yang pertama kali terjadi di tanjakan maut tersebut.

Kondisi jalan yang curam memang kerap menjadi momok menakutkan bagi kendaraan bertonase besar, terutama yang membawa muatan melebihi kapasitas.

"Bukan hanya di sini, di sepanjang jalan lintas tengah Kotabaru, Martapura ada dua titik lain yang rawan kecelakaan serupa. Setiap hari kami khawatir kalau lewat sini," tuturnya, menggambarkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran warga sekitar.

Masyarakat setempat kini mendesak adanya perhatian serius dari pihak berwenang terkait kondisi jalan yang berbahaya ini.

Mereka berharap pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalur rawan kecelakaan tersebut.

Selain itu, mereka juga menuntut adanya pengetatan pengawasan terhadap kendaraan berat yang melintas, terutama terkait dengan kelayakan teknis kendaraan dan batasan muatan yang diperbolehkan.