Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

SAR Bumi Santri Tanamkan Kesiapsiagaan Bencana Sejak Dini di Sekolah Dasar di Wonopringgo Pekalongan

Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2025, anggota SAR Bumi Santri Pekalongan melaks

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
IST
KESIAPSIAGAAN BENCANA - Anggota SAR Bumi Santri Pekalongan melaksanakan kegiatan edukasi dan sosialisasi kebencanaan kepada siswa-siswi di lingkungan SD Negeri Legokgunung Raya, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Kamis (30/4/2025). Kegiatan ini diikuti oleh tiga sekolah dasar, yakni SDN 02, SDN 03, dan SDN 04 Legokgunung. Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dasar kepada anak-anak tentang bagaimana menghadapi situasi darurat saat terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran. Dok Humas SAR Bumi Santri 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2025, anggota SAR Bumi Santri Pekalongan melaksanakan kegiatan edukasi dan sosialisasi kebencanaan kepada siswa-siswi di lingkungan SD Negeri Legokgunung Raya, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Kamis (30/4/2025).


Kegiatan ini diikuti oleh tiga sekolah dasar, yakni SDN 02, SDN 03, dan SDN 04 Legokgunung.


Andre Kurniawan anggota SAR Bumi Santri mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dasar kepada anak-anak tentang bagaimana menghadapi situasi darurat saat terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran.


"Pendidikan kebencanaan sejak dini sangat penting. Anak-anak adalah kelompok rentan saat bencana terjadi."


"Dengan pembekalan seperti ini, mereka bisa lebih sigap, tidak panik, dan tahu langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri," ujarnya.


Materi yang disampaikan meliputi simulasi evakuasi saat banjir bandang, penggunaan alat sederhana untuk perlindungan diri, hingga pengenalan tanda-tanda awal bencana.


"Alhamdulillah, anak-anak tampak antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat simulasi lapangan yang dibawakan secara interaktif oleh personel SAR," katanya.


Ia menjelaskan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pengenalan awal program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sebagaimana diamanatkan dalam Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019.


Program SPAB bertujuan, membangun sekolah yang memiliki sistem perlindungan terhadap siswa dan tenaga pendidik dari risiko bencana.


Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi peserta didik yang cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi potensi bencana di masa depan. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved