Hari Buruh 2025
Buruh Kendal di May Day: Ini Lebaran Kami, Harusnya Tidak Ada Lagi Outsourcing
Ratusan buruh di Kabupaten Kendal ikut menyuarakan keresahan yang dialami dalam momen May Day 2025.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Ratusan buruh di Kabupaten Kendal ikut menyuarakan keresahan yang dialami dalam momen May Day 2025.
Pelaksanaan May Day Kendal tahun ini terbagi dalam dua kelompok, yakni menggelar aksi damai di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, dan sarasehan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Kendal.
Sekretaris Dewan Buruh Kabupaten Kendal, Nazrudin mengatakan salah satu tuntutan yang ia bawa ialah persoalan outsourcing yang kini menjadi momok 'menakutkan' bagi serikat pekerja.
Dia menilai, perekrutan sistem outsourcing merugikan tenaga kerja sehingga tak mendapatkan jaminan keamanan.
"Dulu sistem outsourcing itu hanya berlaku untuk beberapa jenis tenaga kerja saja, misal satpam. Lha sekarang semua tenaga kerja sistemnya outsourcing," katanya di sela sarasehan bersama bupati di Pemkab Kendal, Kamis (1/5/2025).
Dia mengatakan, momentum May Day menjadi wadah yang tepat untuk menyalurkan aspirasi untuk mendapatkan perlindungan tenaga kerja , kenaikan upah dan perlindungan sosial.
"Yang kami gelorakan hari ini tiga itu tadi, akan kami terus perjuangkan," sambungnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan pihaknya mengapresiasi aspirasi yang disuarakan oleh tenaga kerja. Meski demikian, kewenangan merubah sistem perekrutan berada di pemerintahan pusat.
Ia justru mengajak para tenaga kerja untuk lebih meningkatkan kapasitas dan kualitas individu yang terampil dan berdaya saing.
Terlebih di Kabupaten Kendal saat ini masih banyak pabrik yang membuka lowongan pekerjaan, terutama di Kawasan Industri Kendal (KIK).
Hingga kini, terdapat 66.974 tenaga kerja yang mengais nafkah di KIK dengan dominasi warga lokal.
"Kami mendorong tenaga buruh meningkatkan keterampilan karena ini yang memang dibutuhkan perusahaan," tuturnya.
Dia meminta kepada warga yang belum mendapatkan pekerjaan agar tak berkecil hati. Sebab, KIK saat ini tengah membangun kembali lahan seluas seribu hektar dan akan membutuhkan serapan tenaga kerja lebih banyak.
"Ada juga kawasan industri Seafer di daerah Patebon yang akan bangun pabrik," paparnya.
Angka pengangguran turun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.