Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Internasional

Kronologi Leonard Darmawan Meninggal saat Ikuti Singapore Compression Run, Kolaps di KM 19

Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengungkap kronologi meninggalnya seorang Warga Negara Indonesia.

Editor: rival al manaf
Istimewa
DUKA CITA - Ungkapan belasungkawa juga disampaikan atas meninggalnya Leonard. Salah satunya adalah SD Katolik Sang Timur Cakung, Jakarta. 

TRIBUNJATENG.COM - Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengungkap kronologi meninggalnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di ajang Singapura Compression Run 2025.

Korban bernama Leonard Darmawan meninggal dunia ketika mengikuti ajang lari 2XU Compression Run, Minggu (27/4/2025) pagi. 

Dilansir dari The Straits Times pada Rabu (30/4/2025) Suryo Pratomo mengatakan, Leonard tiba-tiba kolaps saat menempuh jarak 19 kilometer sekitar pukul 06.16 waktu setempat.

Baca juga: Sosok Zaiton Binte Marjuki Pendaki Asal Singapura, Perlu 15 Personel untuk Evakuasi Turun dari Lawu

Baca juga: Mangkunegaran Run 2025 Pacu Ekonomi Solo: Hotel Kecipratan Berkah

"Namun, kondisinya memburuk dan dia diberi penanganan CPR (resusitasi jantung dan paru) oleh seseorang," kata Suryo Pratomo, dikutip dari The Straits Times.

Upaya CPR terhadap Leonard terus berlanjut ketika paramedis dari Singapore Civil Defence Force tiba.

Kemudian, Leonard dilarikan ke rumah sakit (RS) Singapore General Hospital.

Di RS tersebut, Leonard dinyatakan meninggal dunia pada Minggu pukul 08.01 waktu setempat.

Di satu sisi, menurut laporan kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda luka dan tak ditemukan unsur pidana atas kematian Leonard.

Melalui akun Instagram, penyelenggara 2XU Compression Run mengunggah ungkapan belasungkawa atas meninggalnya Leonard pada Minggu.

Penyelenggara menyebutkan, pihaknya juga menyampaikan simpati dan doa kepada keluarga dan sahabat almarhum.

2XU Compression Run berlangsung di kawasan sirkuit Formula 1 Singapura.

Ajang ini diikuti oleh lebih dari 20.000 peserta dalam tiga kategori, yakni 5 kilometer, 10 kilometer, dan 21 kilometer.

 "Berdasarkan surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh Health Sciences Authority, Leonard meninggal karena gagal jantung dan pernapasan, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut," ujar Suryo Pratomo.

Suryo Pratomo mengatakan, Kedutaan Besar Indonesia di Singapura sangat berduka atas meninggalnya Leonard.  

Dia berujar, jenazah Leonard telah dipulangkan ke Jakarta pada Selasa (29/4/2025). Suryo Pratomo menambahkan, perwakilan dari pihak kedutaan telah bertemu dengan keluarga almarhum dan polisi.

Dilansir dari profil LinkedIn, Leonard merupakan alumnus SMA Kolese Kanisius Jakarta dan lulus pada 2020.

Setelah itu, dia melanjutkan kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura dengan mengambil Jurusan Teknik Kimia dan Biomolekuler.

Usai lulus kuliah, dia bekerja sebagai insinyur penyulingan minyak di Singapore Refining Company di "Negeri Singa".

 Sejak Oktober 2024, Leonard bekerja di perusahaan pengilangan minyak yang memproses minyak mentah tersebut.

Berbagai ungkapan belasungkawa juga disampaikan atas meninggalnya Leonard. Salah satunya adalah SD Katolik Sang Timur Cakung, Jakarta.

Dalam unggahan Instagram, Leonard merupakan alumnus SD Katolik Sang Timur Cakung yang lulus tahun 2014. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WNI Meninggal dalam Ajang Lari di Singapura, Sempat Kolaps dan Ditolong Seseorang"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved