Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Banyumas Ngibing 24 Jam, Fetri dan Sulaiman Persiapkan Fisik dan Mental untuk Menari 24 Jam Nonstop

Ketua penyelenggara acara, Riyanto mengatakan event "Banyumas Ngibing 24 jam Menari" adalah dalam rangka hari tari dunia

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Tribunjateng/Permata Putra Sejati
MENARI 24 JAM, Penari Fetri Utami (kanan) dan Sulaiman (kiri) saat menari di Alun-alun Banyumas dan akan ngibing atau menari 24 jam, Jumat (2/5/2025). Banyumas Ngibing 24 jam Menari" adalah dalam rangka hari tari dunia yang diperingati 29 April. 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Mengayun lembut jari itu lentik menari di tengah teriknya matahari Banyumas

Fetri Utami (47) wanita asal Purwokerto mendedikasikan hidupnya untuk menari

Bersama dengan ketiga rekannya yang lain, Dani S Budiman dan Sulaiman asal Cilacap, dan satu dari Surabaya yaitu Irvan akan menari selama 24 jam nonstop. 

Fisik dan mental sudah benar-benar dipersiapkan sebelumnya. 

Ia mengatakan sudah mulai menari sejak umur 3 tahun dan saat ini punya sanggar tari. 

Baca juga: Gubernur Resmikan SLB Jateng di Banyumas, Berikan Bantuan Kepada 110 Anak Putus Sekolah

"Kalau menari 24 jam pasti butuh fisik yang kuat, stamina yang maksimal. Saya menari dengan hair do dan make up seperti ini selama 24 jam, tadi persiapan dari pukul 03.00 WIB pagi mulai menari pukul 06.00 WIB pagi. Saya memang penari," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (2/5/2025). 

Sementara itu salah satu penari lain, yaitu Sulaiman (27) asal Cilacap mengatakan juga telah melakukan persiapan mental dan fisik.

Motivasi menari adalah bagian dari kehidupan, dan ia menari sejak umur 5 tahun. 

"Ini juga mempertahankan nilai tradisi yang penting kejujuran diri sendiri, benar-benari menari 24 jam dan memang hobby menari dan punya sanggar," tambahnya. 

Sementara itu, ketua penyelenggara acara, Riyanto mengatakan event "Banyumas Ngibing 24 jam Menari" adalah dalam rangka hari tari dunia. 

"Sekaligus menjadi momen bersejarah agar anak muda suka dengan budaya mereka. Persiapannya sudah lama dan harapan saya memotivasi warga Banyumas mencintai tentang budaya mereka sendiri," terangnya. 

Ia mengatakan lengger adalah warisan yang tidak boleh dilupakan. 

Dalam event itu ada 1.000 penari pendukung, dari berbagai daerah di Banyumas Raya, Jakarta, Surabaya, Indramayu, dan komunitas tari secara swadaya. 

"Ada yang dari TK kemudian SD SMP dan SMA bahkan ada yang sudah sepuh umurnya 80 tahun yaitu Sri Jati Ningsih menari Gatotkaca Gandrung. 

Kita memberikan penghargaan pada penadi 24 jam dengan memberi bpjs ketenagakerjaan sebagai perlindungan," jelasnya. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved