Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Hari Jadi ke-478 Kota Semarang, Naik BRT Gratis, Catat Tanggalnya!

Perbaikan infrastruktur dan pemerataan akses pendidikan menjadi fokus utama pembangunan Kota Semarang hingga 2029

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Tribunjateng/Eka Yulianti Fajlin
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memotong tumpeng saat peringatan Hari Jadi ke-478 Kota Semarang, di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (2/5/2025). (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perbaikan infrastruktur dan pemerataan akses pendidikan menjadi fokus utama pembangunan Kota Semarang hingga 2029.

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti pada momentum peringatan Hari Jadi ke-478 Kota Semarang, di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (2/5/2025).

Dia pun mengajak seluruh stakeholder turut bahu-membahu membangun Kota Semarang 

Penyelesaian infrastruktur dasar akan dituntaskan pada 2025. Infrastruktur dasar tidak hanya tidak hanya mencakup jalan, jembatan, gorong-gorong, namun juga fasilitas pendidikan, kesehatan, dan sarana pendukung pertumbuhan lainnya.

"Semua harus kami biayai secara maksimal sampai 2029 agar pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat," ucapnya.

Pada momentum Hari Jadi Kota Semarang tahun ini, Agustina memberikan kebijakan  transportasi gratis sebagai bentuk hadiah ulang tahun kota.

Layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang digratiskan bagi seluruh warga Kota Semarang hingga 8 Mei 2025.

Secara khusus, mahasiswa dan pelajar SMA/SMK yang memiliki Kartu Keluarga (KK) Penduduk Kota Semarang juga gratis naik Trans Semarang dengan diluncurkannya kartu bagi pelajar dan mahasiswa. 

"Kami ingin pelajar memiliki uang saku lebih, bisa digunakan untuk aktivitas bersama teman, dan membantu mobilitas mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Agustina juga berfokus pada sektor pendidikan. Pemerintah Kota Semarang tengah merancang kebijakan SPP gratis bagi siswa sekolah swasta.

Program ini menyasar pelajar dari keluarga berpenghasilan rendah yang tidak diterima di sekolah negeri, tetapi tetap bersemangat melanjutkan pendidikan.

"Kami ingin memastikan semua anak tetap sekolah. Kadang ada yang tidak diterima di negeri lalu malas sekolah karena biaya sekolah swasta cukup tinggi. Ini sedang kami rumuskan agar solusinya tepat dan merata," jelasnya. 

Diakuinya, tantangan dalam pembangunan tidak mudah. Kendati begitu, dia optimistis Kota Semarang bisa menjawab berbagai persoalan.

“Mudah-mudahan kami bisa melalui tantangan ini. Sulit? Ya, gampang-gampang sulit. Tapi dengan niat baik, saya kira pasti bisa," ungkapnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved