Berita Banyumas
Sebagai Pemilah Sampah di Banyumas, Minah Bersyukur Karena Dapat Bermanfaat Bagi Lingkungan
Menghirup bau yang tidak sedap dari tempat penampungan sampah menjadi keseharian dari para pekerja Pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Menghirup bau yang tidak sedap dari tempat penampungan sampah menjadi keseharian dari para pekerja Pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.
Pagi hingga petang, sampah berdatangan dari armada pengangkut.
Ada makanan sisa, kaleng, pecahan botol kaca bahkan pakaian bekas bercampur menjadi satu, hingga popok bekas.
Setiap kali sampah datang, mereka langsung memilahnya dengan kedua tangan dan dibantu mesin conveyor.
Minah, wanita paruh baya yang menjadi salah satu anggota Kelompok Swadaya Masyaralat (KSM) Sumber Rejeki yang merupakan kelompok pengelola TPST di Sumpiuh, Banyumas.
Sejak pukul 07.00 WIB ia sudah sampai di hanggar.
Minah langsung disuguhkan dengan pemandangan tumpukan sampah yang berbentuk seperti gunung.
Ia bergegas berganti baju, memakai celemek, sepatu boots, sarung tangan dan masker lalu siap mulai bekerja memilah sampah-sampah yang ada di hadapannya.
"Kalau saya siap bekerja dari pukul 07.00 WIB pagi terus langsung pegang sampah buat dipilihin.
Mayoritas yang pekerja perempuan tugasnya di mesin conveyor.
Kalau yang laki-laki, tugasnya ada yang mengambil sampah dari rumah ke rumah, ada yang pegang mesin pirolisis, ada yang megang bubur sampah dan mengurus maggot," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/5/2025).
Selama ini, TPST Sumpiuh menjadi tempat pengolahan sampah bagi 1.279 rumah tangga yang tersebar di 3 kecamatan di Kabupaten Banyumas.
Dari ribuan rumah tangga tersebut setiap harinya rata-rata terkumpul sekitar 30 kubik atau 7,1 ton sampah.
Dari kegiatan itu, TPST Sumpiuh berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 34 orang, 7 diantaranya adalah perempuan.
Mereka sebelumnya merupakan ibu rumah tangga dan termasuk kategori kekurangan secara ekonomi.
Masih Jadi Misteri Siapa Dalang di Balik Teror Ketuk Pintu di Kemranjen Banyumas |
![]() |
---|
Teror Ketuk Pintu Misterius di Kemranjen Banyumas, 2 Malam Berturut-turut Mulai Pukul 21.00 |
![]() |
---|
Doa Kardi TKHL SMP Kebasen Banyumas Terkabulkan, Terima SK PPPK Setelah 23 Tahun Pengabdian |
![]() |
---|
"Geramling" Dicanangkan Bupati Banyumas: Ajak Petani Tinggalkan Kimia, Kembali ke Pertanian Organik |
![]() |
---|
Dari Menu Kacang Rebus hingga Buah Busuk, Potret Buram Dapur MBG Gunung Lurah Banyumas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.