Berita Jateng
SPSI Purbalingga Sayangkan Kerusuhan dalam Unjuk Rasa Hari Buruh di Semarang
KPSI Purbalingga menyayangkan aksi kerusuhan yang dilakukan sekelompok orang saat melakukan unjuk rasa dalam rangka Hari Buruh di Semarang
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KPSI) Kabupaten Purbalingga, menyayangkan aksi kerusuhan yang dilakukan sekelompok orang saat melakukan unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Buruh di Semarang.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua SPSI Purbalingga, Mulyono, Jumat (2/5/2025) malam.
Dalam pernyataannya, ia mengutuk keras unjuk rasa yang ditumpangi oleh orang-orang tak bertanggungjawab tersebut, yang menciderai dan tidak menghargai perjuangan para buruh yang sudah digaungkan sejak 137 tahun yang lalu.
Baca juga: Tersangka Kasus Demo May Day Semarang Bertambah, Total Jadi 6 Mahasiswa dari 4 Kampus
Ia mengatakan, mestinya semua bisa diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
"Tetapi ternyata terjadi unjuk rasa yang menimbulkan kekacauan, kerusuhan dan anarkis. Ini yang betul-betul kami kutuk," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/5/2025).
Selanjutnya, Mulyono menyampaikan apresiasinya kepada pihak kepolisian yang telah bertindak dengan cepat, untuk mengamankan orang-orang yang tidak bertanggungjawab tersebut.
"Saya mengapresiasi pihak kepolisian yang telah bertindak cepat mengamankan orang-orang yang tidak bertanggungjawab tadi," ucapnya.
Atas kejadian tersebut, menurutnya, di Kabupaten Purbalingga tidak akan berimbas atau terjadi peristiwa serupa.
Ia menghimbau kepada para pekerja untuk menjaga kedamaian di masing-masing kabupaten. Karena ini sesuai dengan perintah dari pusat, peringatan May Day dilaksanakan di daerah masing-masing.

Demo Buruh Semarang, 18 Mahasiswa Ditangkap
Polisi menangkap belasan mahasiswa dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis 1 Mei 2025, petang.
Belasan mahasiswa yang ditangkap adalah mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang di antaranya Universitas Diponegoro, Universitas UPGRIS, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dan lainnya.
Menurut Pengacara Publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang M Safali, data sementara ada 18 mahasiswa yang ditangkap.
Mereka dibawa ke Mapolrestabes Semarang. Sementara, ada lima mahasiswa ada yang mengalami luka-luka sehingga dibawa ke rumah sakit Roemani.
"Iya ada 18 orang yang ditangkap, 5 dibawa ke rumah sakit. kami masih melakukan upaya hukum untuk melakukan pendampingan dan pendataan kembali," kata dia kepada Tribun.
Kericuhan antara mahasiswa dengan polisi pecah sebanyak dua kali.
Gubernur Luthfi Dikukuhkan Sebagai Bapak Komite Pecinta Alam |
![]() |
---|
China Siap Gelontorkan Investasi untuk Tanggul Laut Raksasa Pantura Jawa |
![]() |
---|
Pomnas 2025 Diikuti 3.065 Atlet Mahasiswa, Gubernur Jateng: Ajang Silaturahmi, Merangkai Persatuan |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Dorong Koperasi Merah Putih Untuk Distribusi Pangan Murah |
![]() |
---|
Eceng Gondok Venue Dayung Kualifikasi Porprov Jateng di Danau Rawa Pening Semarang Sudah Dibersihkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.