Berita Bisnis
Batik Semarang 16 Bawa Pesona Semarang Mendunia
Nama Batik Semarang 16 sudah tidak asing lagi di industri batik yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nama Batik Semarang 16 sudah tidak asing lagi di industri batik.
Satu merek batik yang memiliki nama besar di Jawa Tengah itu telah menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi wisatawan yang berkunjung ke Semarang.
Pengelola Batik Semarang 16, Endah Purwanti mengatakan Batik Semarang 16 diminati baik wisatawan nasional maupun mancanegara.
Baca juga: Jessie Setiawati Lestarikan Batik Tulis Lewat Pelatihan Kreatif
Pada bulan-bulan tertentu seperti April, Juni, dan Desember, sebutnya, para turis asing yang berwisata ke Semarang juga berdatangan ke Batik Semarang 16.
Mereka datang ke workshop dan gallery tersebut, baik untuk berlatih membatik ataupun membeli oleh-oleh.
"Biasanya mereka ke sini mulai field trip dengan melihat proses membatik dari awal sampai selesai, lalu mereka mencoba.
Selain itu, ketika kembali ke sana (negaranya) membawa oleh-oleh seperti syal dan hem," kata Endah ditemui Tribun Jateng di area Workshop dan Gallery Batik Semarang 16, belum lama ini.
Endah menyebutkan, turis dari beberapa negara sempat mengunjungi Batik Semarang 16 seperti dari Jerman, Amerika, Australia, serta negara-negara di Asia.
Ia menyebutkan, banyak di antara turis yang datang, tertarik untuk praktik langsung membuat batik tulis.
"Biasanya turis dengan usia di atas 40 tahun itu sangat antusias membuat motif batik dengan tangannya sendiri," bebernya.
Sementara itu, lanjutnya, yang juga menjadi daya tarik Batik Semarang 16 adalah ragam motif batik yang diproduksi.
Dia menyebutkan, Batik Semarang 16 oleh Umi S Adi Susilo tersebut memproduksi batik tulis dan cap, dengan 219 motif yang terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Batik Semarang 16 berawal dari tahun 2005. Mulai mendaftarkan motif ke HAKI tahun 2007 dan sampai detik ini ada 219 motif. Itu terbagi ke beberapa item seperti kuliner, kelurahan, legenda, dan ikon Kota Semarang," jelasnya.
Dia melanjutkan, sampai saat ini Batik Semarang 16 masih aktif memproduksi kain-kain nusantara, khususnya batik Semarangan.
Ia menyebutkan, Batik Semarang 16 tersedia di beberapa cabang di Indonesia, yang kesemuanya tetap memproduksi batik tulis dan cap, dengan pewarna alami maupun sintetis.
Selain itu, Batik Semarang 16 juga tersedia di outlet hotel.
"Untuk ekspor, masih tangan satu ke tangan lain, dalam artian belum skala besar ikut pemerintah," ujarnya.
Ia menyebutkan, industri batik cap dan tulis, khususnya Batik Semarang 16 masih melakukan produksi batik dalam jumlah terbatas.
"Karena batik kalau kita produksi dalam skala besar itu belum memenuhi target, kecuali batik printing.
Namun untuk tulis maupun cap, masih dalam skala nasional.
Baca juga: Panen Hujatan Netizen, Begini Chat Ajakan Collab Ria Ricis Kepada Rama Host Live Batik Nawilis
Tetapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa customer yang dengan sengaja membawa batik Semarang ke luar negeri.
Mungkin ketika ada kunjungan kapal pesiar, turis ke sini membawa pesanan atau ada mahasiswa asing.
Seperti di Undip ada yang ikut program IISMA, dengan begitu batik semarang kebawa ke luar negeri dan memperkenalkan bagaimana cara membuat batik tulis," imbuhnya. (idy)
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Foto: Hermawan Handaka
Pinjaman Online P2P Lending Tumbuh Pesat, Tapi Tingkat Wanprestasi Capai 3,52 Persen |
![]() |
---|
Perizinan Pasar Modal Kini Bisa Di Daerah, Berikut 8 Kantor OJK Daerah Layani Perizinan |
![]() |
---|
Easycash Apresiasi AFPI Raih Rekor MURI 25 Jam Nonstop Edukasi Publik Soal Pinjol Ilegal Vs Legal |
![]() |
---|
Festival Belanja Erafone Dorong Perputaran Ekonomi Sektor Telekomunikasi di Jateng-DIY |
![]() |
---|
Suku Bunga Kredit Perbankan Turun, OJK Perkirakan Tren Berlanjut Sepanjang 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.