Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Telkom University Purwokerto

Tim Metalang Telkom University Purwokerto Juara 1 Anugerah Innovillage, Bikin Pengering Bunga Telang

Tim Metalang Telkom University Purwokerto menyabet Juara 1 Anugerah Innovillage 2024 karena membuat inovasi mesin pengering bunga telang.

Editor: deni setiawan
TELKOM UNIVERSITY PURWOKERTO
ANUGERAH INNOVILLAGE - Perwakilan mahasiswa Telkom University Purwokerto, Tim Metalang meraih Juara 1 Anugerah Innovillage 2024 kategori “Dampak Sosial Keberlanjutan UMKM dan Pemberdayaan Perempuan”. Penghargaan diumumkan 25 April 2025 di Auditorium Gedung Damar (K), Telkom University Bandung. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Perwakilan mahasiswa Telkom University Purwokerto, Tim Metalang meraih prestasi gemilang dengan menyabet Juara 1 Anugerah Innovillage 2024 kategori “Dampak Sosial Keberlanjutan UMKM dan Pemberdayaan Perempuan”.

Penghargaan yang diumumkan pada 25 April 2025 di Auditorium Gedung Damar (K), Telkom University Bandung ini diberikan atas inovasi mesin pengering bunga telang berbasis teknologi infrared yang dinamai “Metalang”.

Karya ini dikembangkan untuk menjawab permasalahan petani bunga telang di Desa Meles, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen yang selama ini bergantung pada pengeringan tradisional, sinar matahari.

Baca juga: Dinda Natasya Mahasiswi Telkom University dan Perjalanan Inspiratifnya di Womanspirasi Summit 2025

Baca juga: Mahasiswa Telkom University Purwokerto Juarai Lomba Essay dengan Aplikasi Atasi Limbah Textil

Ide pengembangan Metalang muncul setelah melihat berbagai kendala yang dihadapi petani. 

Proses pengeringan tradisional memakan waktu 2-3 hari dengan hasil yang tidak konsisten karena tergantung cuaca.

Selain itu, kualitas bunga telang sering menurun karena paparan langsung dengan lingkungan luar.

Metalang menawarkan solusi dengan teknologi infrared yang mampu mengeringkan bunga telang hanya dalam 20 menit per batch dengan kapasitas 7,05 kilogram perjam, sekaligus mempertahankan kualitas warna dan nutrisi bunga.

Tim yang terdiri dari Agus Setiyawan sebagai ketua, Ika Wida Nuragustin, dan Wildan Daffa’ Hakim Putra Antara ini bekerja di bawah bimbingan Dr Novanda Alim Setya Nugraha, S.S., M.Hum.

Mereka tidak hanya mengembangkan alat, tetapi juga melakukan pendekatan holistik yang mencakup pelatihan intensif, pendampingan teknis berkelanjutan, dan pembinaan kewirausahaan bagi sekira 60 wanita tani di RT 02 RW 04 dan RT 02 RW 02 Desa Meles.

Pendekatan ini memastikan masyarakat bisa mandiri dalam pengoperasian dan pengembangan teknologi tersebut.

Proses pengembangan Metalang memakan waktu sekira enam bulan, dimulai dari analisis kebutuhan melalui survei dan diskusi mendalam dengan masyarakat setempat.

Tim kemudian merancang dan membuat prototipe mesin, melakukan uji coba, serta terus menyempurnakan alat berdasarkan masukan dari pengguna.

Setelah alat siap, mereka melaksanakan program pelatihan dan pendampingan intensif, sekaligus memonitor dampaknya menggunakan indikator Sustainability Compass yang mencakup aspek alam, ekonomi, kesejahteraan, dan masyarakat.

Baca juga: 3 Tim Telkom University Purwokerto Lolos Top 50 Innovillage 2024

Baca juga: Telkom University Purwokerto Hadirkan Buku Cerita Berbasis AR untuk Cegah Kekerasan Seksual Anak

Keunikan Metalang terletak pada desainnya yang disesuaikan kebutuhan dan kemampuan kelompok wanita tani setempat. 

Mesin ini tidak hanya hemat energi tetapi juga mudah dioperasikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved