Pasar Ngawen Belum Dibangun, Retribusi Miliaran Rupiah untuk PAD Blora Hilang Lebih dari Setahun

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pasca kebakaran Pasar Ngawen Blora, sangat berdampak pada tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pasalnya, Pasar Ngawen ludes terbakar pada (9/1/2024) lalu hingga mengalami total kerugian mencapai 30,6 miliar. 

Namun, setahun lebih berlalu, Pasar Ngawen Blora belum juga dibangun kembali.

Hal itu tentu berdampak pada PAD Blora. Lantaran tidak ada pemasukan dari retribusi Pasar Ngawen pasca kebakaran.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM), Margo Yuwono, sebelum kebakaran, Pasar Ngawen menjadi salah satu pasar dengan jumlah retribusi terbanyak, yang disumbangkan untuk PAD.

"Pasar Ngawen sebelum kebakaran, per tahun bisa menyumbang di atas 1 Miliar untuk PAD."

"Setelah kebakaran ya sudah tidak ada lagi, karena tidak ada pemasukan dari sana, tidak ada penarikan retribusi, karena pedagang sudah direlokasi ke tempat lain kan, dan sudah tidak menempati lahan kita, jadi sudah tidak ada pemasukan retribusi setelah kebakaran itu," jelasnya, kepada Tribunjateng, Senin (5/5/2025).

Lebih lanjut, menurutnya saat ini di pasar-pasar lain yang ada di Blora juga sedang mengalami penurunan pendapatan retribusi.

"Pendapatan dari retribusi pasar juga turun, pasar-pasar yang lain juga sepi lagi, karena perekonomian juga sedang susah," terangnya.

Margo mengatakan saat ini Pemkab Blora tengah mengupayakan agar Pasar Ngawen bisa dibangun kembali.

"Harapannya, kalau nanti Pasar Ngawen sudah bisa dibangun kembali, bisa menyumbang untuk PAD lagi, karena pendapatan retribusi dari Pasar Ngawen luar biasa itu," paparnya.(Iqs)