Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

2 Petani Pati Tak Berdaya Lihat Rumah Dirobohkan Gerombolan OTK: Preman-Preman Itu Naik 2 Truk

Mereka tak berdaya melihat rumah yang sudah mereka tempati bertahun-tahun dirobohkan.

TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
DATANGI KANTOR BUPATI: Puluhan petani dari Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, mendatangi Kantor Bupati Pati, Rabu (7/5/2025). Mereka bermaksud mengadu pada Bupati Pati Sudewo atas peristiwa dirobohkannya dua rumah petani oleh gerombolan orang tak dikenal (OTK). (TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL) 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Dua rumah petani di Kabupaten Pati, dirobohkan oleh gerombolan orang tak dikenal (OTK).

Setelah kejadian tersebut, puluhan petani dari Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, mendatangi Kantor Bupati Pati, Rabu (7/5/2025). 

Mereka bermaksud mengadu pada Bupati Pati Sudewo atas peristiwa dirobohkannya dua rumah petani tersebut.

Baca juga: Unik! Polisi di Pati Punya Keahlian Obati Korban Gigitan Ular Berbisa

Perwakilan petani Pundenrejo, Muhammad mengungkapkan bahwa ada dua rumah petani yang dirobohkan oleh orang-orang yang mereka duga sebagai preman suruhan pabrik gula PT Laju Perdana Indah (LPI). 

Untuk diketahui, selama ini memang terjadi sengketa lahan di antara petani dan perusahaan tersebut.

"Kami datang ke sini dadakan karena ada pengrusakan rumah warga di tanah sengketa. Tadi pagi ada dua rumah dirobohkan, petani langsung ke sini untuk mengadu pada Pak Bupati,” kata dia.

Muhammad menyebut, rumah yang dirobohkan tersebut milik Kasturi dan Kailan alias Kroco.

Mereka tak berdaya melihat rumah yang sudah mereka tempati bertahun-tahun dirobohkan.

"Kejadiannya jam 8 pagi. Preman-preman itu naik dua truk. Sempat dihalau, tapi jumlah mereka lebih banyak,” kata dia.

Dia berharap kepada Bupati Pati Sudewo agar segera menyelesaikan persoalan konflik agraria di Pundenrejo dan mengedepankan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam urusan ini.

”Harapannya Pak Bupati segera menanggapi. Bagaimana bisa di wilayah Pati ada konflik sampai rumah warga dirobohkan. Ini melanggar HAM. Tidak ada apa-apa langsung dirobohkan,” ungkap dia.

Meski hari ini belum berhasil menemui Bupati Pati, para petani bertekad untuk terus datang sampai bisa berjumpa dengan sosok kepala daerah tersebut.

"Kami akan ke sini terus sampai ketemu Pak Bupati,” tandas dia. (mzk)

Baca juga: Bupati Pati Pastikan Kebijakan 5 Hari Sekolah Tak Ganggu Aktivitas Anak di TPQ dan Madin

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved