Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Maut di Purworejo

Aulia Anggi, Guru Muda yang Baru Menikah Jadi Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Kalijambe Purworejo

Kecelakaan yang terjadi di tanjakan Kalijambe Purworejo Jawa Tengah pada Rabu, (7/5/2025) siang menewaskan sebanyak 10 guru sekolah dasar.

|
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
Kolase Tribunjateng
AULIA ANGGI - Menurut informasi yang dihimpun Aulia merupakan salah satu pengajar di SDIT Asyafiiyah yang tewas dalam kecelakaan maut tersebut. Dalam unggahan TikTok @aguspurnomo0130, Aulia baru beberapa hari melangsungkan pernikahannya dengan Aziz yang bekerja sebagai pelaut. (kolase/TRIBUNJATENG) 

Aulia Anggi, Guru Muda yang Baru Menikah Jadi Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Kalijambe Purworejo

TRIBUNJATENG.COM - Kecelakaan yang terjadi di tanjakan Kalijambe Purworejo Jawa Tengah pada Rabu, (7/5/2025) siang menewaskan sebanyak 10 guru sekolah dasar SDIT Asyafiiyah Magelang yang hendak takziah ke Purworejo.

Salah satu identitas yang tewas bernama Aulia Anggi Praktiwi (26).

Menurut informasi yang dihimpun Aulia merupakan salah satu pengajar di SDIT Asyafiiyah yang tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

Baca juga: Daftar 36 Desa di Purworejo Jawa Tengah Dapat Dana Desa di Atas Rp 1 Miliar, Mana yang Tertinggi?

Dalam unggahan TikTok @aguspurnomo0130, Aulia baru beberapa hari melangsungkan pernikahannya dengan Aziz yang bekerja sebagai pelaut.

Pernikahan Anggi digelar 20 April 2025.

"Menurut mbah mbah dulu sebelum selapan atau berapa hari gitu habis menikah jangan ketempat orang meninggal dulu" tulis salah satu netizen.

"Turut berduka cita, suaminya pelaut kalau suaminya berlayar denger kabar istrinya meninggal gimana perasaan suaminya disana" tulis komentar lainnya.

"Tetangga RT ku itu,, suaminya namanya Aziz" lanjut komentar lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Wahid Gozali, Ketua Komite SDIT As-Syafiiyah mengatakan, ia bersama rombongan guru berangkat ke Purworejo untuk takziah, orang tua dari kepala SDIT tersebut. 

"Tapi saya menggunakan mobil lain, dan berangkat bersama-sama sekitar pukul 10.00 WIB, katanya.

Sebelumnya, mobil yang ia tumpangi berada di belakang rombongan guru. Namun sampai traffic light Salaman, mobilnya menyalip rombongan guru. 

Ia melaju terus ke depan, dan tidak ada apa-apa. 

Sampai di tempat takziah di Gebang, ia melaksanakan salat jenazah. Kemudian ia diberitahu bahwa rombongan guru mengalami kecelakaan dan meninggal 10 orang. 

"Saya kaget sekali, saya kontak teman-teman komite tidak ada ternyata ke sana semua. Saya akhirnya tahu ada kabar-kabar dari media.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved