Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kiat Pelaku UMKM Jateng Hadapi Tantangan Pasar, Gencar Promosi Temukan Peluang Baru

Pelaku industri dan UMKM makin gencar melakukan promosi. Tak pilih diam di tengah kekhawatiran akan pengaruh

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Idayatul Rohmah
PAMERAN UMKM - Pameran UMKM Gayeng 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Pollux Mall Paragon Semarang, Senin (5/5/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelaku industri dan UMKM makin gencar melakukan promosi.

Tak pilih diam di tengah kekhawatiran akan pengaruh perang dagang yang diterapkan Presiden Amerika Serikat ke beberapa negara, pelaku UMKM aktif memacu penjualan dengan mengikuti pameran.


"Harapan kami ada sebuah goal entah di Semarang atau Jepara dengan dibuatnya event pameran furnitur atau handicraft," kata satu produsen furnitur dan handicraft asal Jepara, Anas Hafidz di sela mengikuti pameran UMKM Gayeng 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Pollux Mall Paragon Semarang, Senin (5/5/2025).


Pemilik usaha mebel Tsabit Gallery tersebut mengungkapkan, produk kerajinan memiliki daya tarik tersendiri baik di pasar domestik maupun luar negeri.


Produk-produk yang diproduksinya pun bervariasi sesuai dengan pesanan dan jenis barang yang diminta konsumen.


Anas menyebutkan, dalam sebulan, usahanya mampu memproduksi hingga 500 kursi, dengan pasar domestik yang lebih banyak tertuju ke Bali.


Sedangkan ekspor, menurutnya sejauh ini tertuju ke Meksiko dan Spanyol.


Anas menjual produk mulai Rp 20.000 untuk handicraft dan tak terbatas untuk produk mebel.


"Yang banyak dicari kursi cafe. Rata-rata bahan dari kayu jati yang paling diminati, namun kami ada banyak varian (bahan kayu).


Kalau harga, paling murah Rp 20.000 dan paling mahal Rp 5 juta seterusnya tidak terhingga, tergantung dari jenis barang," bebernya.


Ia melanjutkan, dalam menghadapi tantangan pasar, pelaku UMKM tetap optimis berinovasi.


Ia berusaha untuk mempertahankan kualitas dan menyesuaikan produk sesuai permintaan konsumen.


"Kalau bahan baku untuk produksi masih aman, dipasok dari berbagai daerah seperti Cepu, Blora, Jawa Timur, Jawa Barat, Batang, dan Cirebon," sebutnya.


Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Primasto Ardi Martono mengungkapkan, strategi diversifikasi diperlukan UMKM di tengah tantangan global.


Ia menegaskan bahwa perang dagang yang berlangsung antara Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya pasti akan memberikan pengaruh, meskipun saat ini dampaknya belum terasa karena pemberlakuan tarif resiprokal terhadap Indonesia ditunda selama 90 hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved