Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fakta Baru Kakak Adik Inses yang Buang Jasad Bayi Pakai Ojol: Pacaran di Rumah

Najma Hamida merupakan seorang Pekerja Seks Komersial...di rumah juga diketahui berpacaran dengan kakaknya.. bayinya dibuang lewat ojol

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
NAJMA HAMIDA DAN REYNALDI - Dua orang tersangka pelaku pembuangan jasad bayi lewat ojek online atau ojol di Medan, Sumatera Utara, berhasil ditangkap polisi.Najma Hamida merupakan seorang Pekerja Seks Komersial. Ia telah berhubungan dengan banyak lelaki. Selain itu, di rumah, Najma Hamida juga diketahui berpacaran dengan kakaknya hingga inses. 

Fakta Baru Kakak Adik Inses yang Buang

Jasad Bayi Pakai Ojol: Pacaran di Rumah


TRIBUNJATENG.COM- Dua orang tersangka pelaku pembuangan jasad bayi lewat ojek online atau ojol di Medan, Sumatera Utara, berhasil ditangkap polisi.


 Keduanya diketahui bernama Najma Hamida (21) dan Reynaldi (24), yang merupakan kakak adik.


Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan DNA atas bayi itu. 


Sebab diketahui jika Najma Hamida merupakan seorang Pekerja Seks Komersial. Ia telah berhubungan dengan banyak lelaki.


Selain itu, di rumah, Najma Hamida juga diketahui berpacaran dengan kakaknya hingga inses.


Hubungan badan keduanya didasari suka sama suka.


"Kita tunggu hasil pemeriksaannya. Apa penyebab kematiannya serta apakah bayi malang itu hasil inses atau tidak. Karena keduanya ini memang kakak beradik tapi mereka juga berpacaran," sambungnya. 


Berdasarkan hasil penyelidikan, Najma Hamida melahirkan bayinya seorang diri di sebuah barak di Tambunan Sicanang, Belawan, pada 3 Mei 2025. 


Pada 7 Mei 2025, bayi tersebut mengalami gangguan kesehatan dan sempat dibawa ke RS Delima Simpang Martubung.


Pihak rumah sakit mendiagnosis bayi tersebut mengalami kekurangan gizi akibat kelahiran prematur, dan menyarankan agar dirujuk ke RSUD dr. Pirngadi Medan. 


Namun, karena ketakutan dan tidak memiliki identitas resmi, Najma Hamida memutuskan untuk membawa kembali bayinya ke barak.


Tragisnya, bayi malang itu meninggal dunia pada malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIB. Pada dini hari tanggal 8 Mei 2025, Najma Hamida bersama seorang rekannya, R, membawa jasad bayi tersebut ke Hotel Abadi Brayan.


Sekitar pukul 06.00 WIB, keduanya memesan layanan ojek online dan menyerahkan sebuah paket berisi jenazah bayi kepada pengemudi ojol, yang diarahkan untuk mengantarkan paket ke Jalan Ampera 3, tepatnya di dekat sebuah masjid.


Pengemudi ojol bernama Muhammad Yusuf mengaku menerima pesanan dari seorang wanita di dekat SPBU Jalan Bilal, tidak jauh dari RS Imelda. 


Dalam aplikasi, isi paket dituliskan sebagai “baju dan makanan.” 


Namun, setelah tiba di lokasi pengantaran yang berada di sekitar masjid dan kompleks pemakaman, Yusuf curiga dan memutuskan membuka tas tersebut.


Betapa terkejutnya Yusuf saat menemukan sesosok bayi laki-laki dalam kondisi tidak bernyawa di dalam tas hitam. Nama pengirim yang tercantum dalam aplikasi adalah “Rudi.” 


Yusuf sempat mencoba menghubungi penerima, namun nomor tersebut tidak aktif. 


Ia pun diminta menitipkan paket ke marbot masjid, namun memilih membuka isi tas terlebih dahulu karena merasa ada kejanggalan.


Penemuan ini langsung menghebohkan warga sekitar. Mereka segera melaporkannya kepada Kepala Lingkungan dan pihak kepolisian. Setelah dilakukan pemeriksaan, dipastikan bayi tersebut telah meninggal dunia.


Kepolisian menyatakan akan terus mendalami kasus ini berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, bukan semata-mata dari pengakuan para tersangka.


(*)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved