Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ledakan Bom Kadaluwarsa di Garut

Kisah Iyus dan Anwar Korban Ledakan Garut, Cari Kuningan dan Besi Demi Penghasilan Tambahan

Cerita pilu di balik tragedi ledakan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat

Editor: muslimah
Istimewa
SUMUR AMUNISI - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang. 

TRIBUNJATENG.COM - Cerita pilu di balik tragedi ledakan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Para korban meninggalkan anak dan istri yang terguncang.

Seperti kisah dua korban,  yakni Iyus dan Anwar. Mereka sehari-hari merupakan petani dan buruh bangunan.

Baca juga: Fakta Video Viral Detik-detik Sebelum Ledakan di Garut, Warga Ikut Memilah, Sudah Sering Bantu TNI 

Baca juga: Selain di Garut, Insiden Amunisi Meledak Pernah Terjadi di Bogor dan Pasuruan

KORBAN TEWAS - 7 kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.
KORBAN TEWAS - 7 kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi. (sidqi al ghifari/tribun jabar)

Adik sepupu Iyus dan Anwar, Ayat (35), berada di sekitar kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk pascaledakan tersebut beberapa jam berselang pada Senin (12/5/2025).

Ia bercerita Iyus dan Anwar merupakan kakak beradik kandung. 

Iyus merupakan warga Desa Cidahon dan Anwar tinggal di Desa Cikoneng. 

"Keduanya adalah kakak sepupu saya. Peristiwa ini sungguh mengejutkan kami sekeluarga. Iyus meninggalkan istri dan lima anaknya, sedangkan Anwar meninggalkan istri dan empat anaknya," kata Ayat seperti dikutip Kompas.id yang tayang pada Senin (12/5/2025). 

Iyus, kata Ayat, bekerja sehari-hari sebagai petani. 

Sedangkan Anwar mengais rezeki sebagai buruh bangunan yang bekerja serabutan. 

Keduanya di lokasi peledakan untuk mendapatkan bahan kuningan dan besi untuk dijual

”Keduanya tidak memiliki pekerjaan tetap. Salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan, yaitu menjual besi dan bahan kuningan bekas pemusnahan amunisi tidak layak pakai,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Segara yang dilakukan Komando Distrik Militer 0611/Garut merenggut nyawa sebanyak 13 orang. 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa ledakan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terjadi di salah satu lubang amunisi afkir atau tidak layak pakai.

Ia menjelaskan kronologinya dari awal, bahwa jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat telah melakukan pengecekan prosedur dan lokasi pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," ujar Wahyu dalam konferensi persnya, Senin (12/5/2025).

Selanjutnya, tim penyusun amunisi dari TNI Angkatan Darat (AD) melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan sebelumnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved