"Tak Ada Aturan yang Melarang" Klarifikasi Kepala SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto Usai Viral

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - "Menurut kami, tidak ada aturan yang melarang hal tersebut," itulah penggalan klarifikasi Kepala SMK Citra Bangsa Mandiri, Prisillia Mutiara Sari setelah video wisuda sekolah di tempatnya viral.

Dalam video yang beredar, wisuda yang digelar SMK di Purwokerto itu memang menyerupai kesakralan wisuda di Universitas.

Bahkan disebutkan prosesi wisuda itu sebagai sidang senat terbuka, hingga para guru menggunakan atribut layaknya profesor dan guru besar.

Baca juga: Keluhan Orangtua Terhadap Acara Wisuda SMP Negeri di Banyumas: Biayanya Jutaan, Seolah Wajib Ikut

Baca juga: Viral Wisuda SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, Prisillia: Sudah Jadi Tradisi Sekolah Sejak 2013

Dalam video yang tersebar di TikTok dan Instagram itu, para siswa tampak mengenakan toga lengkap seperti layaknya prosesi wisuda di perguruan tinggi. 

Bahkan, para guru pun mengenakan atribut layaknya profesor dan guru besar.

Banyak komentar yang mempertanyakan dan mengkritik konsep wisuda tersebut. 

Menanggapi hal ini, Kepala SMK Citra Bangsa Mandiri, Prisillia Mutiara Sari, S.Si., Gr., angkat bicara dan menjelaskan latar belakang serta maksud dari penyelenggaraan kegiatan tersebut.

"Ini adalah bentuk penghargaan kami kepada siswa, guru, dan orang tua. 

Kami ingin memberikan pengalaman yang berkesan dalam momen kelulusan mereka," ujar Prisillia saat ditemui tribunjateng.com, di sekolah pada Selasa (13/5/2025).

Ia menjelaskan prosesi wisuda tersebut dilaksanakan, Kamis (8/5/2025) dan menurut Prisillia, bukan merupakan kegiatan baru di sekolah tersebut.

"Acara wisuda ini sudah kami laksanakan sejak tahun 2013. 

Jadi ini bukan kegiatan dadakan, melainkan sudah menjadi budaya sekolah kami dan masuk dalam agenda tahunan yang diketahui siswa dan orang tua sejak awal," jelasnya.

Wisuda Berkonsep Universitas

Dalam video yang viral, tampak adanya sidang senat terbuka serta pemakaian kalung gordon yang menambah kesan formal dan akademik dalam prosesi. 

Prisillia menjelaskan pemakaian atribut seperti toga dan kalung gordon adalah simbol penghargaan dan tidak ada regulasi yang melarang penggunaannya.