Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

"Gigih Banget" Anak Mayor CPL Anda Rohanda Kenang Sang Ayah yang Gugur di Ledakan Amunisi Garut

Khalis Fikri mengenang ayahnya, Mayor Anda Rohanda, yang gugur saat ledakan amunisi di Garut. "Gak pernah cerita susahnya seperti apa," kenangnya.

Editor: Awaliyah P
TRIBUNJABAR/KOMPAS.COM
MAYOR ANDA ROHANDA - Kolase: Kiri, Khalis Fikri mengenang ayahnya, Mayor Anda Rohanda, sumber Tribun Jabar - Adi Ramadan. Kanan, foto Mayor Anda Rohanda saat bertugas, sumber Kompas.com - Elgana Mubarokah. 

"Saya dapat kabar hari Senin itu jam 09.30 WIB."

"Tapi masih simpang siur, jadi nunggu kepastian dari dinas dulu."

"Kemudian dari pihak dinas, datang ke rumah dan memberitahu bahwa benar bapak ada di kejadian tersebut," tuturnya.

"Harapan saya sih tidak ada kejadian seperti ini lagi. Lalu saya serahkan kepada pihak yang berwenang saja."

"Yang penting jenazah orang tua saya sudah dimakamkan terus sudah didoakan, itu sudah cukup bagi saya," kata Khalis.

Identitas 4 TNI yang Gugur

Identitas lengkap empat anggota TNI yang menjadi korban tewas insiden ledakan saat pemusnahan amunisi di kawasan pantai Cibalong, Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025).

Ledakan tersebut menewaskan total 13 orang sipil dan miler dan menjadi duka nasional.

Ada empat anggota TNI yang menjadi korban.

Mereka adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan Kepala Gudang Pusat Munisi III Puspalad, Mayor Cpl Anda Rohanda Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusmun III, Kopda Eri Dwi Priambodo dan Pratu Afrio Setiawan, keduanya personel Gudang Pusmun III.

Selain empat anggota TNI, ada warga sekitar yang tewas dalam insiden tersebut. 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana, mengungkapkan, sebelum insiden tersebut, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.

"Tim penyusun amunisi ini sudah menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya.

Kemudian, tim juga menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator.

Namun, saat tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan. Akibatnya, 13 orang meninggal dunia karena ledakan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved