Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Garut

Korban Sipil Ledakan Amunisi Garut Dikenali, TNI Serahkan Jenazah dan Beri Kesempatan Anak Korban

TNI AD telah identifikasi korban sipil ledakan amunisi di Garut. Jenazah diserahkan ke keluarga, anak korban diberi peluang gabung TNI.

Istimewa
SUMUR AMUNISI - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang. 

TRIBUNJATENG.COM, GARUT -- TNI Angkatan Darat (AD) menyatakan bahwa seluruh korban sipil akibat ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, telah berhasil diidentifikasi.

Jenazah kesembilan korban warga sipil telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan, sebagai bentuk penghormatan dan tanggung jawab kemanusiaan.

Penyerahan dilakukan dalam dua gelombang oleh Danrem 062/Tarumanagara: lima jenazah pada Selasa (13/5/2025) pukul 16.00 WIB, dan empat lainnya pada malam hari pukul 19.00 WIB. Prosesi pemakaman selesai pada pukul 20.00 WIB.

“Seluruh korban warga sipil kini sudah diidentifikasi dan diserahkan ke keluarga,” ujar Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Rabu (14/5/2025).

Buka Peluang Anak Korban Gabung TNI

Sebagai bentuk empati, jajaran Kodam III/Siliwangi bersama masyarakat turut menggelar doa bersama.

Selain itu, TNI AD memberikan tali asih kepada keluarga korban dan membuka peluang bagi anak-anak korban yang ingin bergabung dengan TNI.

“Putra-putri korban dipersilakan bergabung dengan TNI, nanti akan didampingi oleh Kodim 0611 Garut,” ungkap Wahyu.

Langkah ini menjadi bentuk dukungan jangka panjang bagi keluarga korban, terutama anak-anak yang kehilangan orang tua dalam insiden tersebut.

Investigasi Masih Berlangsung, 46 Saksi Diperiksa

Insiden tragis ini terjadi pada Senin pagi saat TNI melaksanakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong.

Ledakan hebat itu menewaskan 13 orang—sembilan warga sipil dan empat prajurit TNI.

Hingga kini, tim investigasi TNI AD masih bekerja di lapangan.

Sebanyak 46 saksi telah dimintai keterangan, terdiri dari 21 warga sipil dan 25 personel TNI.

Analisis barang bukti dan keterangan saksi masih berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti ledakan.

“Kami mohon doa dan pengertian agar proses investigasi berjalan optimal,” tambah Wahyu.

Komitmen TNI: Hak-hak Keluarga Korban Dijamin

Selain memastikan jenazah dipulangkan secara hormat, TNI AD juga menjamin seluruh hak korban—baik dari kalangan sipil maupun prajurit—akan diberikan sepenuhnya kepada keluarga yang ditinggalkan.

Administrasi masih diselesaikan oleh Pusat Peralatan TNI AD sebagai satuan induk para prajurit yang gugur.

Insiden ledakan amunisi di Garut menjadi pengingat pentingnya prosedur keamanan ketat dalam pemusnahan bahan peledak. Sementara itu, kejelasan nasib korban sipil menjadi prioritas utama TNI AD, yang kini menunjukkan langkah-langkah konkret dalam memberikan tanggung jawab, penghormatan, dan harapan baru bagi keluarga korban.(*)

Baca juga: Kopdes Merah Putih Dapat Fasilitas Pinjaman dari Bank Mandiri, BRI dan BNI, Tiap Desa Rp 5 Miliar

Baca juga: Menkes: Pria dengan Ukuran Celana 33 ke Atas Lebih Cepat Menghadap Allah, Ini Penjelasannya

Baca juga: Video Pengacara Mbak Ita Anggap Bias Kesaksian Kontraktor di Pengadilan Tipikor Semarang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved