Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kronologi Pendaki Usia 12 Tahun Dilecehkan Saat Kena Hipotermia di Gunung Bawakaraeng: Dipeluk, Cium

Saat turun ke Pos 7  dengan ketinggian 2830 MDPL, korban mengalami hipotermia. Melihat hal itu, pelaku pun memeluk, mencium, hingga

|
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Instagram Sinjai Update
PELAKU PELECEHAN GUNUNG BAWAKARAENG- Kronologi Pendaki Usia 12 Tahun Dilecehkan Saat Kena Hipotermia di Gunung Bawakaraeng: Dipeluk, Cium 

Kronologi Pendaki Usia 12 Tahun Dilecehkan Saat Kena Hipotermia di Gunung Bawakaraeng: Dipeluk, Cium

TEIBUNJATENG.COM- Seorang perempuan di bawah umur (12) mendapat perlakukan tidak menyenangkan saat mendaki Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Ia dilecehkan seorang pria berinisial MY (21 tahun).

Kala itu, korban bersama 10 orang temannya. 

Baca juga: Jurusan Perikanan dan FISIP, Dua Mahasiswa Undip Ditangkap Polisi Terkait Penyanderaan Intel

melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Sinjai pada 20 April 2024.

Saat pulang, tepatnya pada pos 8, korban bertemu dengan pelaku. Di situ, korban disapa pelaku. Tapi, tidak direspons.

Saat turun ke Pos 7  dengan ketinggian 2830 MDPL itu, korban mengalami hipotermia.

Melihat hal tersebut, pelaku pun mengambil kesempatan. Ia menggendong korban.

Sesekali ia berhenti untuk memeluk korban, mengunci badan korban hingga mencium kening dan pipi korban.

Pelaku juga memaksa meraba perut korban dengan alasan mengatasi kram perut.
"Pelaku yang melihat korban duduk, tiba-tiba langsung memeluknya dari samping. Pelaku juga mengunci badan korban dengan cara pelaku menggunakan kedua kakinya dalam posisi duduk," kata Kasat Reskrim Polres Sinjai, Iptu Rahmatullah.

"Korban berusaha untuk membebaskan diri dari pelukan pelaku, tapi tenaganya tidak cukup kuat. Pelaku juga sampaikan 'apakah kamu sayang saya?"," ucapnya.

Beruntung, teman korban melihatnya dan menegur pelaku. Pelaku yang ketahuan itu, langsung kabur melarikan diri.

"Motif pelaku karena bernafsu melihat korban," tegasnya.

Pelaku sudah diamankan pihak Polisi pada 10 Mei 2025 lalu.

Baca juga: Kisah Bapak dan Anak Kompak Jadi Preman, Kantongi Rp 22 Juta Perbulan dari Memalak Pedagang Pasar

Kasus Hipotermia di Tawangmangu

Seorang pelajar kelas IX, Sa'dan, meninggal dunia diduga karena mengalami hipotermia saat camping bersama teman-temannya di Bumi Perkemahan Sekipan Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar pada Selasa (21/5/2024). 

Kapolsek Tawangmangu, AKP Sutarno menyampaikan, pelajar asal MTs N 1 Surakarta tersebut diketahui berkemah bersama temannya sejumlah 19 orang.

Rombongan tiba di kawasan Bumi Perkemahan Sekipan pada Senin (20/5/2024) sekira pukul 17.30.

Kepolisian menerima laporan adanya orang yang meninggal dunia dibawa ke puskesmas sekira pukul 09.00.

"Bertenda di situ, tadi pagi pukul 05.00, yang bersangkutan dibangunkan tidak ada respon, badan dingin terus dibawa ke puskesmas setempat," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa siang. 

Dari hasil visum luar oleh dokter puskesmas, terangnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Diduga, Sa'dan meninggal dunia karena mengalami hipotermia.

Dari keterangan pihak keluarga yang tiba di puskesmas, terangnya, yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit. 

Kapolsek Tawangmangu menerangkan, jenazah selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka yang berada di wilayah Ceper Kabupaten Klaten.

Pasalnya pihak keluarga tidak bersedia untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah. 

"Kegiatan itu dalam rangka apa, kita tidak tahu, karena itu tidak laporan ke polsek. Itu kegiatan anak-anak sendiri, tidak ada pendamping dari sekolah. Hanya ada dari salah satu orang tua anak yang mengantarkan," terangnya. 

Dia menambahkan, rombongan tersebut berencana berkemah sehari di kawasan Bumi Perkemahan Sekipan Tawangmangu. Pasca kejadian itu anak-anak lainnya kemudian pulang ke rumah masing-masing. 

Hipotermia di Gunung Slamet

Mochamad Azizer (19), pendaki asal Kabupaten Sragen mengalami hipotermia saat melakukan pendakian di Gunung Slamet.

Kondisi itu membuat tim SAR gabungan menjemputnya di Pos 5 Pendakian Gunung Slamet melalui Bambangan, Kabupaten Purbalingga pada Jumat (31/1/2025) pukul 04.15.

Adapun kondisi itu terjadi karena cuaca ekstrem di kawasan tersebut.

Kepala Unit Siaga SAR Banyumas, Trisno mengungkapkan bahwa seusai menerima laporan tersebut pihaknya mengerahkan tim rescue ke lokasi.

"Tim rescue dikerahkan ke lokasi untuk melakukan bantuan pertolongan terhadap korban bersama potensi SAR setempat," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (31/1/2025).

Hingga akhirnya pada Jumat (31/1/2025) sekira pukul 04.15, korban berhasil dievakuasi tim SAR gabungan di Pos 5 Pendakian Gunung Slamet dalam kondisi sehat dan selamat.

"Selanjutanya korban dikembalikan ke rombongannya untuk pulang ke rumah masing-masing," tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskan Trisno bahwa rombongan yang terdiri dari 12 orang itu mulai melakukan pendakian pada Senin (27/1/2025).

Sesampainya di Pos 3, dua orang terpaksa turun ke basecamp karena kurangnya persiapan. 

Selanjutnya 10 orang lainnya camp di Pos 5 dan summit pada Rabu (29/1/2025) dan berencana langsung turun menuju basecamp. 

Namun karena cuaca hujan, terdapat satu orang yang mengalami kedinginan, sehingga menunda untuk turun.

Pada Kamis (30/1/2025) pendaki atas nama Mochamad Azizer tersebut menggigil dengan pandangan mata yang kosong. 

"Selanjutnya 6 orang tiba di basecamp pada siang hari dan melaporkan kejadian tersebut ke petugas basecamp."

"Sementara 3 lainnya menemani survivor di pos 5," jelas Trisno.

Dengan telah dievakuasinya satu orang pendaki dengan keadaan selamat, maka operasi SAR dinyatakan selesai. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved