Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ledakan Bom Kadaluwarsa di Garut

Serpihan Tulang dan Daging Menempel di Punggung, Anjas Pacu Motornya Menjauh saat Amunisi Meledak

Ngerinya tragedi ledakan pemusnahan amunisi di Desa Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut digambarkan oleh korban selamat

|
Penulis: Msi | Editor: muslimah
TRIBUN JABAR / SIDQI AL GHIFARI 
KORBAN SELAMAT - Sosok Anjas Tajudin Rahayu (30) korban selamat dari tragedi ledakan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Anjas menceritakan detik-detik amunisi meledak.   

TRIBUNJATENG.COM, GARUT - Ngerinya tragedi ledakan pemusnahan amunisi di Desa Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi pukul 09.30 digambarkan oleh korban selamat.

Dalam peristiwa itu terdapat dua korban selamat.

Sedangkan yang tewas total 13 orang. Sembilan merupakan warga sipil dan empat lainnya TNI.

Anjas Tajudin Rahayu (30) sebagai korban selamat masih trauma hingga saat ini.

Baca juga: Kisah Ilman Selamat dari Ledakan Amunisi di Garut karena Diminta Ambil Air, saat Balik Semua Hilang

Anjas menceritakan detik-detik ia mengalami sendiri ledakan di depan mata dan menjadi salah satu korban yang selamat.

Ia justru selamat setelah disuruh Rustiawan mengambil peti dan tutup drum yang letaknya jauh dari lokasi ledakan.

LEDAKAN MAUT - Rustiawan sebelum tragedi ledakan maut di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).  
LEDAKAN MAUT - Rustiawan sebelum tragedi ledakan maut di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).   (Tangkapan layar)

"Saat itu saya juga ikut kerja, tapi kalau saja saya tidak disuruh ambil peti sama tutup drum sama Pak Rustiawan, saya juga tak tahu (bisa saja jadi korban)," tutur Anjas ketika ditemui Tribunjabar.id di rumah duka, Selasa (13/5/2025).

Anjar menceritakan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, ia berada sangat dekat dengan titik ledakan.

Bahkan saat ledakan itu terjadi, ada serpihan tulang korban sempat mengenainya.

"Jarak sekitar 25 meter dari lubang ledakan, pokoknya tulang sama badan korban itu kena ke punggung saya," ungkapnya.

Anjas menjelaskan ledakan itu terjadi saat dirinya meninggalkan lokasi kejadian untuk mengambil tutup drum menggunakan sepeda motor.

Karena panik ia langsung menyelamatkan diri dengan mengebut sepeda motornya.

"Baju saya juga robek terkena api ledakan," ucapnya.

Menurut Anjas, para pekerja telah membuat dua lubang ledakan. Dua lubang tersebut sudah meledak dua jam sebelumnya.

Terkait penyebab ledakan yang menewaskan rekan-rekannya, ia mengaku tidak tahu pasti.

Namun lubang yang sedang dalam proses persiapan yakni lubang ketiga masih dalam kondisi utuh.

"Yang meledak itu saya tidak tahu, tapi lubang yang sedang disiapkan mah masih utuh," tuturnya.

Kemudian Anjas menceritakan bahwa dirinya sudah bekerja di tempat tersebut sejak tahun 2017.

Ia juga masih merupakan saudara dari Rustiawan salah satu korban ledakan.

Rustiawan merupakan salah satu senior yang dipercaya TNI untuk membantu proses peledakan amunisi kadaluarsa.

"Kalau upahnya harian, tergantung, kadang 100, 150, 200 ribu. Tergantung banyaknya kerjaan," 

"Pekerjaan biasa dimulai jam 8, istirahat jam 12, pulang jam 4 (sore)," jelasnya.

LEDAKAN BOM  GARUT : Tangkapan layar dari akun X @@devprinceps pada Selasa (13/5/2025) - Detik-detik warga mendekat setelah ledakan bom di Garut, warga diduga hendak kumpulkan selongsong bom yang terbuat dari kuningan
LEDAKAN BOM GARUT : Tangkapan layar dari akun X @@devprinceps pada Selasa (13/5/2025) - Detik-detik warga mendekat setelah ledakan bom di Garut, warga diduga hendak kumpulkan selongsong bom yang terbuat dari kuningan (X @devprinceps)

Anjas mengaku bersyukur selamat dari peristiwa ini, selain rekannya, Ilmansyah,  yang juga selamat.

Ilman sendiri selamat lantaran saat kejadian sedang membawa air.

Atas peristiwa tersebut ia meminta pemerintah memberikan bantuan khususnya untuk istri-istri korban.

"Saya memohon kebijaksanaan dari aparatur pemerintah, terutama untuk korban meninggal," kata Anjas.

Ilman Selamat karena Ambil Air

Seperti Anjas, korban selamat Ilmansyah hingga saat ini Ilman masih trauma.

Bagaimana tidak, insiden itu menewaskan saudara dan teman-temannya.

Ia juga menyaksikan sendiri dahsyatnya dampak ledakan. Saat itu serpihan tubuh dan kulit berhamburan.

PEMAKAMAN KORBAN LEDAKAN AMUNISI TNI - Keluarga korban ledakan amunisi Toto asal Desa Sagara ketika mengantarkan pemakaman di TPU Haminte dengan ditemani sang istri dan warga sekitar ke peristirahatan terakhirnya, Selasa (13/5/2025). 
PEMAKAMAN KORBAN LEDAKAN AMUNISI TNI - Keluarga korban ledakan amunisi Toto asal Desa Sagara ketika mengantarkan pemakaman di TPU Haminte dengan ditemani sang istri dan warga sekitar ke peristirahatan terakhirnya, Selasa (13/5/2025).  (Tribun Priangan/ Jaenal Abidin)

Ada dua korban selamat dalam insiden meledaknya amunisi kedaluwarsa di kegiatan pemusnahan yang dilakukan TNI di Desa Sagara, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi, 12 Mei 2025.

Salah satu korban selamat tersebut adalah Ilmansyah, 26 tahun. Ilmansyah merupakan adik dari korban tewas yang bernama Yusrizal (48) alias Iyus.

Berkat kakaknya itulah Ilmansyah tak ikut menjadi korban ledakan bom di Garut.

Saat ditemui di rumah duka Kampung Cimerak, Ilman terus menerus menangis. 

Ia tampak tenggelam dalam kesedihan yang mendalam.

Ilman merupakan adik dari Yusrizal (48) alias Iyus yang juga sama-sama jadi pekerja dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa di desanya.

"Waktu kejadian saya disuruh ambil air ke laut, kakak saya masih terlihat waktu itu, tapi tiba-tiba ada ledakan. Saya berteriak A Iyus di mana, A Iyus di mana."

Ia menuturkan, saat dirinya naik ke permukaan, seluruh petugas yang sebelumnya berada di dekat situ, tiba-tiba hilang termasuk saudaranya sendiri.

Belakang diketahui mereka terhempas oleh ledakan. Beberapa potongan tubuh korban ada yang terbang ke arah Ilman.

"Saya lihat ke arah pesisir ada tubuh korban, saya jalan aja terus, jalan seperti melayang," ungkapnya.

Ia kemudian berjalan ke tempat parkir mobil untuk memastikan teman-teman yang bekerja dengannya masih hidup.

Namun, hasilnya tetap nihil. Semua orang di lokasi, bahkan kakak kandungnya yang dia cari sudah tidak ada.

"Saya takut sekali, ada serpihan-serpihan kulit. Saya histeris," ucapnya.

Tak lama kemudian Ilmansyah menjauh dari lokasi kejadian dan meminta pertolongan warga.

Ilmansyah mengatakan, selama membantu TNI dalam pemusnahan amunisi kedaaluwarsa hari itu, tugasnya mengambil air laut untuk diisikanke tandon air.

KORBAN TEWAS - 7 kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.
KORBAN TEWAS - 7 kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi. (sidqi al ghifari/tribun jabar)

Tugas yang dijalaninya tersebut ternyata menyelamatkannya dari maut.

Dia mengaku masih trauma atas kejadian tragis yang menimpa keluarganya. "Trauma iya, masih syok kalo liat orang sedih," ucapnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana,Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana mengatakan pihaknya akan mendampingi keluarga korban dalam proses trauma healing.

"Kita terjunkan 9 orang, kita akan dampingi untuk proses trauma healing," ujarnya kepada Tribunjabar.id. (*)

Sumber: Tribun Jabar

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved