Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

IPK dan Organisasi: Mana yang Lebih Penting?

Opini Nisa Zahra, Mahasiswa Sarjana Terapan Teknik Informatika, Politeknik Harapan Bersama.

Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
Nisa Zahra, Mahasiswa Sarjana Terapan Teknik Informatika, Politeknik Harapan Bersama. (Dok) 

IPK dan Organisasi: Mana yang Lebih Penting?

oleh : Nisa Zahra
*Mahasiswa Sarjana Terapan Teknik Informatika, Politeknik Harapan Bersama

TRIBUNJATENG.COM - Dalam dunia perkuliahan, IPK dan organisasi merupakan dua aspek yang menjadi poin penting untuk para mahasiswa. Tak heran mahasiswa sering dihadapkan pada dua pilihan besar tersebut. Sebagian mahasiswa ada yang fokus untuk meningkatkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) atau nilai akademis, sebagian pula ada yang lebih aktif dalam berorganisasi. Semua sesuai keinginan diri masing-masing. Dalam artikel ini akan membahas pentingnya IPK dan organisasi, serta bagaimana keduanya dapat saling melengkapi dalam kesuksesan karir masa depan.

Pentingnya IPK

IPK adalah ukuran akademis yang menggambarkan kemampuan seorang mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan. Nilai IPK yang tinggi sering kali menjadi tolok ukur pertama yang dilihat oleh perusahaan saat merekrut karyawan. Hal ini karena IPK dianggap mencerminkan disiplin, ketekunan, dan kemampuan intelektual seseorang. Dalam beberapa bidang, seperti akademik, IPK yang tinggi sangat penting untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk mendapatkan beasiswa.

Namun, IPK yang tinggi saja tidak sepenuhnya menjadi kunci kesuksesan karir masa depan. Banyak perusahaan yang kini memperhatikan aspek-aspek lain seperti soft skills, yang tidak bisa diukur hanya dengan IPK. Misalnya, kemampuan berkomunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan adalah hal-hal yang tidak bisa hanya dipelajari dari buku teks.

Pentingnya Organisasi

Aktif dalam organisasi menawarkan banyak pengalaman yang tidak kita dapatkan dalam ruang kelas. Keterlibatan dalam organisasi memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti kepemimpinan, manajemen waktu, dan networking. Di dalam organisasi, mahasiswa belajar untuk bekerja dalam tim, mengambil keputusan, dan mengatasi masalah secara langsung.

Pengalaman ini sangat berharga di dunia kerja, di mana soft skills sering kali menjadi penentu kesuksesan. Selain itu, organisasi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan pertemanan. Jaringan yang kuat ini menjadi aspek penting saat mencari pekerjaan nantinya atau membuka peluang bisnis di masa depan. Dalam beberapa kasus, pengalaman organisasi bahkan bisa menjadi daya tarik utama dalam CV, terutama jika posisi yang dilamar membutuhkan keterampilan manajemen atau kepemimpinan.

IPK vs Organisasi: Mana yang Lebih Penting?

Memilih antara fokus pada IPK atau organisasi sebenarnya adalah dilema yang tidak perlu. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing dan dapat saling melengkapi. Idealnya, mahasiswa dapat mengelola waktu dengan baik sehingga dapat meraih IPK yang baik sekaligus aktif dalam organisasi. Bagi mahasiswa yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, fokus pada IPK mungkin lebih relevan. Namun, bagi mereka yang ingin langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus, pengalaman dalam organisasi bisa menjadi nilai tambah yang signifikan.

Pada akhirnya, yang paling penting adalah kemampuan untuk menyeimbangkan keduanya. Dengan manajemen waktu yang baik, mahasiswa dapat mencapai IPK yang memadai
sekaligus mengembangkan soft skills melalui kegiatan organisasi. Kunci kesuksesan pada kehidupan sekarang adalah memiliki pengetahuan yang kuat yang bisa diwakili oleh IPK,
serta keterampilan praktis dan sosial yang bisa diasah melalui organisasi.

IPK dan pengalaman organisasi adalah dua aspek yang sama-sama penting dalam mengembangkan diri mahasiswa. Tidak ada yang lebih unggul dari yang lain, karena keduanya memiliki peran yang berbeda tetapi saling melengkapi. Mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara akademis dan aktivitas organisasi akan memiliki modal yang kuat untuk menghadapi dunia kerja dan kehidupan setelah lulus. Pilihan yang terbaik adalah mengelola keduanya dengan bijaksana sehingga dapat meraih manfaat maksimal dari keduanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved