Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Artis

Tanah 7.000 Meter Milik Atalarik Syach Disengketakan, Warganet Ungkit Penderitaan Tsania Marwa

Atalarik Syach digugat sengketa tanah, rumahnya dibongkar. Warganet kaitkan kasus ini dengan masa lalu Tsania Marwa.

Editor: Awaliyah P
KOLASE TRIBUN JATENG
RUMAH DIBONGKAR - Atalarik Syach (kiri), kondisi rumahnya yang dibongkar di Cibinong (tengah, Kompas.com/Ady Prawira Riandy), dan Tsania Marwa (kanan). 

Tanah 7.000 Meter Milik Atalarik Syach Disengketakan, Warganet Ungkit Penderitaan Tsania Marwa

TRIBUNJATENG.COM - Sengketa tanah seluas 7.000 meter persegi milik Atalarik Syach di kawasan Cibinong, Bogor, tengah santer dibicarakan.

Di tengah polemik tersebut, warganet justru mengungkit kembali kisah pilu Tsania Marwa.

Seperti yang diketahui, Tsania Marwa pernah kesulitan menemui anak-anaknya seusai bercerai dari Atalarik Syach pada 2017.

Selama bertahun-tahun, Tsania mencoba berbagai cara agar bisa bertemu dengan dua buah hatinya, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira.

Namun usahanya selalu berakhir dengan penolakan dan tekanan.

"Aku sudah pernah coba, dan memang tahu sendiri seperti apa."

"Tanggal 11 April lalu saya ke sana ternyata enggak diizinkan," kata Tsania Marwa 8 tahun silam.

Baca juga: "Dianggap Binatang" Murkanya Atalarik Syach Saat Rumah Dibongkar & Tanah 7 Ribu Meter Disengketakan

Ia bahkan sempat dituding melanggar tata krama karena masuk ke rumah mantan suami yang disebut bukan lagi muhrimnya.

Padahal, Tsania hanya ingin menjalankan perannya sebagai ibu.

Pengalaman itu meninggalkan trauma yang dalam.

Ia tak lagi berani datang ke rumah mantan suaminya karena merasa dianggap sebagai ancaman.

Tak hanya soal hak asuh, Tsania Marwa juga pernah mengungkap bahwa rumah yang kini disengketakan sebenarnya tidak sepenuhnya dibangun dengan uang Atalarik.

Dalam sebuah pernyataan, Tsania menyebut dirinya ikut menyumbang dana pribadi saat rumah di Cibinong itu dibeli.

"Mohon maaf, saya selama dua tahun ini tidak pernah ungkap harta, tapi di sini saya harus buat pernyataan."

"Rumah yang berdiri di Cibinong tersebut itu juga ada uang saya pribadi, hasil kerja keras saya," ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa banyak bagian rumah, dari marmer, sofa, hingga gorden, dibeli dengan uangnya sendiri.

Karena itu, ia tidak terima saat disebut tidak punya hak atas rumah tersebut.

"Jadi kalau saya datang ke sana, jangan dibilang 'Ini bukan rumah lo'," tegasnya.

Kini, rumah yang dahulu pernah menjadi tempat tinggal anak-anak mereka itu telah dibongkar paksa oleh aparat pada Kamis (15/5/2025).

Pembongkaran rumah Atalarik Syach di Cibinong, Bogor, itu berlangsung tanpa surat eksekusi yang jelas.

Video kejadian diunggah langsung oleh Atalarik lewat Instagram Story @ariksyah.

Dalam video, terlihat sejumlah petugas merubuhkan atap dan tiang-tiang rumah.

Atalarik merasa dizalimi.

"Dianggap kami ini binatang! Tidak ada surat."

"Sekarang dieksekusi, udah sampai ke genteng segala macam," ujarnya.

Ia mengklaim sudah membeli tanah tersebut sejak tahun 2000 dari PT Sabta.

Ia juga menyebut telah mengurus dokumen legal, meski beberapa masih berupa Akta Jual Beli (AJB), bukan sertifikat.

Permasalahan muncul saat surat pelepasan lahan hilang.

Situasi semakin rumit setelah seorang bernama Dede Tasno menggugat Atalarik dan pihak kelurahan, kecamatan, bahkan orang-orang yang sudah meninggal dunia.

Menurut Atalarik, proses hukum belum selesai.

Ia menilai pembongkaran rumah itu dilakukan secara sepihak dan tanpa dasar hukum yang jelas.

"Padahal belum inkrah, masih ada gugatan, lagi dirapiin."

"Saya bukan penipu, bukan penjahat," kata Atalarik.

Sengketa ini sudah bergulir sejak 2015.

Pada 2016, Pengadilan Negeri Cibinong menyatakan pembelian lahan oleh Atalarik tidak sah secara hukum.

Namun, Atalarik menyebut kasus ini masih dalam proses banding dan belum berkekuatan hukum tetap.

Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian soal dasar hukum pembongkaran tersebut.

Kini rumah Atalarik dibongkar, warganet pun menyebut ini sebagai karma atas luka Tsania Marwa

Hal ini terlihat melalui komentar-komentar yang dikirimkan warganet ke unggahan terbaru Tsania Marwa.

 @dhiestaadista: Kak, akhirnya orang itu merasakan sesuatuyang dia punya diambil paksa orang lain

@herney_olana: Terjawab sudah kuasa Allah, dulu istrinya diusir, dizolimi. Sekarang malah sebaliknya, karma real

 @aliiyaa2224: Sabar berbuah manis, yang satunya lagi ribut tanah sengketa digusur

(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved