Kesaksian Penumpang Selamat Elf Blong di Tawangmangu: Ada yang Terpental Tapi Selamat

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR -- Kecelakaan tragis terjadi di jalur curam Magetan-Tawangmangu, tepatnya di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Sabtu (17/5/2025) sekitar pukul 10.00 pagi.

Sebuah mobil Elf dengan nomor polisi S 7338 AA mengalami rem blong dan menghantam fondasi jembatan. Insiden ini menewaskan lima orang di tempat dan menyebabkan empat lainnya luka-luka.

Di balik tragedi itu, seorang saksi mata sekaligus penumpang selamat bernama Riki (23) memberikan kesaksian yang menggambarkan betapa mencekam detik-detik kecelakaan tersebut terjadi.

Elf Melaju Cepat, Bau Kampas Rem Tercium

Menurut Riki, Elf tersebut datang dari arah Magetan menuju Tawangmangu dengan kecepatan tinggi, sekitar 50–60 km per jam. Jalanan menurun tajam, panjang, dan terkenal rawan kecelakaan.

"Mobil dari atas, remnya blong. Saya sudah mencium bau kampas rem terbakar. Tidak ada klakson atau teriakan, hanya meluncur begitu saja," ujar Riki kepada TribunJateng.com.

Ia menyaksikan Elf sempat masuk ke jalur kanan karena turunan tajam. Dari arah berlawanan, ada mobil hendak menanjak, membuat sopir Elf membanting setir ke kiri.

Nahas, kendaraan itu justru menghantam fondasi jembatan hingga sebagian struktur ambrol.

Penumpang Terpental dan Terjepit

Riki menceritakan, beberapa penumpang terjepit badan Elf akibat benturan keras tersebut.

Yang mengejutkan, salah satu penumpang dewasa bahkan terpental keluar kendaraan, namun selamat.

"Ada satu yang terlempar, orang dewasa, tapi selamat. Luar biasa dia bisa lolos dari maut," katanya.

Sementara itu, lima korban meninggal dunia telah dikenali, yakni Endang Murtini (60), Ana Rubi (45), Atik (49), Salma (5), dan Sri Mulyani (58).

Semua korban berasal dari wilayah Blora dan Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka sedang dalam perjalanan wisata ke Tawangmangu.

Empat penumpang lainnya mengalami luka berat, terutama di bagian kepala dan tangan, dan kini dirawat intensif di RSUD Karanganyar.

Jalur Lama Tawangmangu-Magetan Rawan Kecelakaan

Warga sekitar, Totok (47), mengakui bahwa jalur lama Magetan-Tawangmangu memang terkenal rawan kecelakaan.

Jalur ini memiliki turunan curam, tikungan tajam, dan sering kali menjadi lokasi kecelakaan, terutama jika kendaraan mengalami gangguan pengereman.

"Dulu pernah ada truk muatan kambing terguling, bus kecil jatuh, bahkan rombongan pendaki pernah jadi korban. Kebanyakan kasusnya rem blong," ujarnya.

Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden maut di kawasan tersebut.

Banyak pihak menyerukan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan jalan, termasuk pemasangan rambu peringatan, jalur pelarian darurat, serta pengecekan rutin kendaraan wisata yang melewati jalur ekstrem.

Bagi masyarakat yang hendak melintasi jalur Magetan-Tawangmangu, sangat disarankan memeriksa kondisi rem secara berkala, memilih jalur alternatif jika memungkinkan, dan menghindari kecepatan tinggi di area rawan.

Kesaksian Riki dan warga sekitar menjadi pengingat penting bahwa keselamatan berkendara di jalur ekstrem harus menjadi prioritas.

Nyawa bisa melayang dalam hitungan detik jika kesiapan kendaraan dan kewaspadaan pengemudi tidak maksimal.

Tragedi Elf rem blong di Tawangmangu menyisakan duka mendalam dan juga peringatan serius.

Dari kisah selamatnya seorang penumpang yang terpental, hingga kesaksian saksi mata yang menyaksikan langsung kejadian, semua menyuarakan pentingnya keselamatan dan perbaikan jalur rawan kecelakaan.

Mari bersama-sama lebih waspada dan mendorong pemerintah memperbaiki infrastruktur demi keselamatan bersama.

Baca juga: Warek II Unwahas Raih Gelar Doktor Lewat Disertasi tentang Modal Intelektual Sistem Bank Syariah

Baca juga: Harapan Bupati Ischak Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal: Visi Misi Terlaksana Terutama Infrastruktur 

Baca juga: BREAKING NEWS: Ruas Jalan Kabupaten di Desa Watuagung Banyumas Longsor, Hanya Bisa Dilalui Motor