UKM Gimnastik Unnes Dorong Regenerasi Pelatih dan Atlet Lewat Coaching Clinic Senam 2025

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gimnastik Universitas Negeri Semarang (Unnes) sukses menggelar Coaching Clinic Senam 2025, sebuah program pengembangan olahraga senam yang berlangsung di Laboratorium Soegijono Unnes, Sabtu, (17/5/2025).

Mengusung misi peningkatan kapasitas pelatih dan promosi cabang olahraga senam, kegiatan ini melibatkan 50 peserta, terdiri dari 21 guru pendidikan jasmani dari berbagai sekolah di Kota Semarang dan 29 mahasiswa Unnes.

Baca juga: Kepengurusan IOSKI Jateng 2024-2029 resmi dilantik, Pacu Perkembangan Senam Kreasi

Baca juga: Siswa di Semarang Wajib Senam dan Nyanyi Indonesia Raya Sebelum Pembelajaran

Para peserta mendapatkan pelatihan teknis serta wawasan menyeluruh mengenai senam artistik, ritmik, dan aerobik, serta penanganan cedera dalam olahraga.

Empat narasumber berkompeten dihadirkan untuk memperkuat materi pelatihan, di antaranya, Ranu Baskora Aji Putra (Senam Artistik), Intan Oktaviana (Senam Ritmik), Tubagus Herlambang (Senam Aerobik), dan Riki Edo Saputro (Penanganan Cedera).

Pembina UKM Gimnastik Unnes, Tommy Soenyoto, menyebut coaching clinic ini sebagai momentum awal untuk mencetak lebih banyak pelatih dan penggerak senam di Semarang dan sekitarnya.

Ia juga menambahkan, ajang ini juga berkat kolaborasi dengan Pengprov Persatuan Senam Indonesia (Persani) Jawa Tengah.

“Coaching clinic ini adalah titik awal. Kami berharap ke depan pesertanya lebih banyak dan dampaknya lebih luas, berkat kolaborasi antara UKM Gimnastik FIK Unnes, Persani Kota Semarang, dan Persani Jawa Tengah,” ujar Tommy.

Selain memperkenalkan teknik dan teori senam, kegiatan ini juga menjadi ajang pembibitan atlet dan calon pelatih potensial yang ke depannya dapat berkiprah di kompetisi regional maupun nasional yang digelar oleh UKM Gimnastik maupun Persani.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, UKM Gimnastik berharap dapat mendorong tumbuhnya komunitas senam yang aktif dan berkualitas di lingkungan pendidikan maupun masyarakat umum. (*)