Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

3 Kecelakaan Maut dalam Sepekan di Jawa Tengah: Kakak-Adik Ditabrak Mobil Hingga Elf Masuk Jurang

Dalam sepekan terakhir ini, kecelakaan maut terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan tiga di antaranya cukup menyita perhatian publik.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
REM BLONG - Dokumentasi mobil melintas di lokasi kecelakaan tunggal Elf di Jalan Magetan menuju Tawangmangu atau jalur lama tepatnya di Banaran RT 01 RW 02 Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (17/5/2025). Kecelakaan itu menewaskan lima penumpangnya. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam sepekan terakhir ini, kecelakaan maut terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan beberapa di antaranya menyita perhatian publik.

Terbaru adalah kecelakaan mobil Elf yang terjun ke jurang di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (17/5/2025) tersebut menewaskan lima orang yang mayoritas adalah warga Bojonegoro Jawa Timur.

Baca juga: Gerimis Iringi Rombongan Ambulans Pembawa Jenazah Korban Kecelakaan di Tawangmangu ke Rumah Duka

Baca juga: Kepedihan Hati Sumarsono, Istri, Anak, dan Adik Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Elf di Tawangmangu

Sebelumnya, yang cukup menjadi perhatian adalah kecelakaan di Kota Semarang, dimana seorang ibu pengendara motor yang memboncengkan anaknya tewas seusai bertabrakan dengan mobil di Candisari Kota Semarang pada Rabu (14/5/2025) sekira pukul 05.00.

Lalu selang dua hari sebelumnya atau Senin (12/5/2025) di Kabupaten Kebumen yang menewaskan kakak, adik, dan keponakan.

Ketiga korban yang masih memiliki hubungan kerabat itu tewas seusai motor ditabrak oleh mobil Daihatsu Gran Max yang diduga hilang kendali.

Berikut ini rentetan tiga kecelakaan maut yang dihimpun Tribunjateng.com selama sepekan terakhir ini dan menyita perhatian publik di Jawa Tengah.

Kecelakaan Tunggal Elf Masuk Jurang Tewaskan 5 Orang

Detik-detik kecelakaan Elf terjun ke jurang di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar disaksikan secara langsung oleh Riki (23).

Saat itu dirinya sedang melintas di Jalan Magetan menuju Tawangmangu pada Sabtu (17/5/2025).

Dia melihat 16 penumpang Elf itu ada yang tewas dan terluka.

"Ada yang terjepit dan ada yang terpental keluar mobil, yang terpental selamat," terang Riki.

Berdasarkan data, ada 16 penumpang dan satu sopir di dalam kendaraan tersebut.

Mereka berasal dari Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dan hendak berwisata di Tawangmangu.

Ada lima orang yang meninggal di lokasi seusai Elf bernopol S 7338 AA ini mengalami rem blong hingga menabrak pondasi jembatan dan masuk ke jurang.

Para korban kemudian dibawa ke RSUD Karanganyar.

Korban meninggal masing-masing adalah Endang Murtini (60) warga Perum Cepu Kabupaten Blora, Ana Rubi (45), Atik (49), Salma (5), dan Sri Mulyani (58) warga Padangan Kabupaten Bojonegoro.

KORBAN TEWAS - Relawan memasukan peti jenazah ke ambulans yang terparkir di depan Kamar Jenazah RSUD Karanganyar untuk kemudian dibawa ke rumah duka wilayah Padangan Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (17/5/2025) malam.
KORBAN TEWAS - Relawan memasukan peti jenazah ke ambulans yang terparkir di depan Kamar Jenazah RSUD Karanganyar untuk kemudian dibawa ke rumah duka wilayah Padangan Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (17/5/2025) malam. (TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI)

Selain itu ada empat orang mengalami luka-luka dan menjalani perawatan di RSUD Karanganyar.

Dua warga Cepu Kabupaten Blora mengalami luka berat masing-masing Rum (49) yang mengalami luka bagian kepala dan Sudiasih (54) luka bagian kepala dan tangan kiri.

Sedangkan dua lainnya mengalami luka ringan masing-masing, Lilik Ambarwati (54) yang mengalami luka bagian pelipis kiri, dan Lasminingsih (56) yang mengalami lika bagian kepala.

Riki melihat Elf tersebut melaju dengan kecepatan sekira 50 hingga 60 kilometer per jam dari arah Magetan menuju Tawangmangu.

"Sepengetahuan saya mobil dari atas, melaju cepat di turunan curam dan panjang."

"Keadaan rem blong sudah dari atas," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (17/5/2025).

Dia tidak mendengar adanya bunyi klakson atau teriakan dari penumpang saat Elf melintasi jalan turunan.

Hanya saja dia mencium bau kampas rem yang terbakar.

Riki mengungkapkan, Elf tersebut melintas di jalur kanan kemudian banting setir ke kiri sebelum akhirnya menabrak pondasi jembatan hingga sebagian pondasi jembatan ambrol.

"Dari bawah ada mobil mau naik, akhirnya Elf banting ke kiri," terangnya.

Dia menjelaskan, ada penumpang yang terjepit badan Elf setelah kejadian itu.

Selain itu ada juga seorang penumpang yang terlempar keluar dari kendaraan.

"Ada satu yang terlempar (dewasa), selamat," ucap Riki.

Sementara warga setempat , Totok (47) mengatakan, jalur Tawangmangu-Magetan itu memang jalur rawan kecelakaan atau jalur tengkorak dan cukup banyak menelan korban.

Seingatnya, terang Totok, pernah ada truk muatan kambing serta rombongan pendaki yang mengalami kecelakaan di tikungan tersebut.

Selain itu ada bus kecil.

"Seringnya sepeda motor, biasanya blong," ungkapnya. 

Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Agista Ryan Mulyanto menyampaikan, rombongan berpenumpang 16 orang dan satu sopir tersebut berasal dari Padangan Kabupaten Bojonegoro.

Semula Elf yang dikemudikan Heri Purwanto (39) melintas dari arah Magetan menuju Tawangmangu.

"Diduga Elf mengalami rem blong menabrak badan jembatan," katanya.

Dia menuturkan, lima orang meninggal di lokasi dan dievakuasi ke RSUD Karanganyar.

Baca juga: 2 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut Avanza Vs Truk di Jalan Tol

Baca juga: Tak Terdengar Klakson, Elf Tiba-tiba Terjun ke Jurang di Tawangmangu, Kecelakaan Maut 5 orang Tewas

Cerita Penumpang Selamat

Lasminingsih (56) bersyukur diberikan keselamatan setelah tragedi Elf yang mengalami rem blong di Jalan Magetan menuju Tawangmangu atau jalur lama tepatnya di Banaran RT 01 RW 02 Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada Sabtu (17/5/2025) sekira pukul 10.00 itu.

Meski demikian, dia masih syok dengan kecelakaan yang menewaskan lima orang yang berada dalam satu mobil dengannya.

Perempuan berusia 56 tahun asal Cepu Kabupaten Blora tersebut merupakan satu dari 16 penumpang Elf rombongan asal Padangan Kabupaten Bojonegoro yang hendak berwisata ke kawasan Tawangmangu.

Lasminingsih menyampaikan, telah merasakan tanda-tanda saat Elf melintasi jalan turunan di jalur lama Tawangmangu-Magetan sebelum akhirnya mengalami rem blong dan menabrak pondasi jembatan.

Namun sebagai penumpang, dia tidak bisa berbuat banyak.

Saat kendaraan yang dia tumpangi terjun ke jurang Lasmini juga pasrah.

Beruntung dia masih hidup karena kejadian begitu cepat dan tidak terpikir cara untuk bisa menyelamatkan diri.

Dia mengalami luka ringan bagian kepala setelah terpental dari kendaraan ke jurang arah sungai bawah jembatan dengan kedalaman sekira 3 meter.

"Alhamdulillah Gusti Allah tasih paringi kula selamat," katanya.

OLAH TKP - Lokasi kecelakaan maut di Jalan Dr Wahidin, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang, Rabu (14/5/2025). Seorang ibu tewas setelah motor adu banteng dengan mobil.
OLAH TKP - Lokasi kecelakaan maut di Jalan Dr Wahidin, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang, Rabu (14/5/2025). Seorang ibu tewas setelah motor adu banteng dengan mobil. (TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS)

Pengemudi Ayla Kabur Usai Kecelakaan di Candisari Semarang

Kecelakaan maut pada Rabu (14/5/2025) pagi di Jalan Dr Wahidin, Kaliwiru, Kecamatan Candisari, Kota Semarang juga menjadi perhatian publik. 

Sepeda motor dan mobil terlibat tabrakan adu depan.

Kedua kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi saat kejadian.

Seorang ibu yang diboncengkan anaknya tewas di lokasi kejadian.

Wanita itu diketahui bernama Djuminingsih (48).

Ibu dan anak menggunakan motor Vega H3489SF saat bertabrakan dengan mobil Ayla R 1361LM di depan shelter Trans Semarang.

Saksi, Munawaroh menuturkan, kecelakaan terjadi sekira pukul 05.00.

Mobil Ayla melaju dari arah Jatingaleh dan motor arah Tanah Putih.

Saat kejadian, mobil dan motor itu melaju kencang.

Mobil Alya itu mendahului Trans Semarang yang hendak berhenti di shelter hingga akhirnya terjadi tabrakan.

"Padahal busnya lajunya cukup pelan, sedangkan mobil Ayla  itu kencang banget, begitu juga motor," jelasnya.

Dikatakannya, pengendara motor itu seorang wanita yang sedang memboncengkan anak. 

Wanita itu tewas dan anaknya mengalami luka cukup parah.

"Anaknya mengalami patah tulang di kaki dan tangan," kata dia.

Sementara, pengemudi dan penumpang di Ayla kabur melarikan diri.

"Keduanya, pengemudi dan penumpang berpisah saat melarikan diri," tandasnya. 

Baca juga: Simulasi Kecelakaan Satlantas Kudus: Edukasi Pelajar Bahaya Fatal Akibat Lalai Berkendara

Baca juga: Dedi, Sopir Truk Hampir Tewas Diamuk Massa Setelah Kecelakaan Maut, Dikejar 60 Motor Lari ke Polsek

Kecelakaan di Kebumen Tewaskan 3 Orang

Sementara itu, kecelakaan maut yang terjadi di Kebumen pada Senin (12/5/2025) menewaskan tiga orang yang masih memiliki hubungan kekerabatan.

Ketiganya saat itu menggunakan sepeda motor.

Kakak, adik, dan keponakan ini tewas setelah motor yang mereka tumpangi ditabrak mobil Daihatsu Gran Max bernomor polisi R 1635 M yang diduga kehilangan kendali.

Kejadiannya di Jalan Raya Karangbolong, tepatnya di Bulakan Sawah, Desa Rogodono, Kecamatan Buayan, Kebumen, sekira pukul 13.00.

Kasat Lantas Polres Kebumen, AKP Edi Nugroho menyampaikan, awalnya mobil Daihatsu Gran Max yang dikemudikan Dwi Wahyu Satrio (22), warga Banjarnegara melaju dari arah berlawanan dengan motor Honda Supra berpelat AA 5507 SM. 

"Diduga sopir kehilangan kendali dan masuk ke lajur kanan, sehingga menabrak motor," jelas dia. 

AKP Edi menambahkan, kekuatan benturan membuat kedua kendaraan terlempar dan masuk ke saluran irigasi di pinggir jalan. 

AKP Edi Nugroho menyatakan bahwa kecelakaan ini tergolong dalam kategori kecelakaan berat. 

Identitas korban yang meninggal dalam kecelakaan adalah FR (16), pelajar asal Desa Wonoyoso Kecamatan Kuwarasan yang mengendarai motor dan meninggal di lokasi. 

Korban kedua adalah IA (23), mahasiswi asal Desa Wonoyoso, Kecamatan Kuwarasan, yang merupakan penumpang motor.

Korban ketiga adalah AR (8), pelajar yang turut menjadi korban jiwa dalam insiden ini.

"Dua korban yaitu FR dan IA adalah kakak-adik kandung, sementara AR adalah keponakan dari keduanya," jelas AKP Edi Nugroho.

Polisi dan tim medis pun mengevakuasi korban ke RS PKU Muhammadiyah Gombong.

Menurut AKP Edi, diduga mobil Gran Max melaju dengan kecepatan tinggi dan hilang kendali di lokasi kejadian. 

"Mobil tersebut masuk ke jalur berlawanan dan langsung bertabrakan dengan motor yang datang dari arah berlawanan."

"Benturan keras menyebabkan kedua kendaraan terlempar ke saluran irigasi," tambahnya. 

Sementara itu, pengemudi mobil Grand Max berinisial DWS (22), warga Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara selamat dalam kejadian ini dan masih menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. 

"DWS sedang dalam perjalanan pulang dari Pantai Pecaron Ayah menuju Banjarnegara," imbuh AKP Edi. 

Dua saksi mata yang berada di lokasi kejadian telah dimintai keterangan oleh polisi untuk mengungkap lebih lanjut mengenai insiden ini. 

Pihak kepolisian mengimbau seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. 

Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya keselamatan dalam berkendara, terutama di jalur-jalur rawan kecelakaan.

"Kami mengimbau agar warga selalu berhati-hati dan memeriksa kendaraannya sebelum melakukan perjalanan," katanya. (*/Agus Iswadi/Rahdyan T Pamungkas)

Baca juga: Modus Kakek Hamili Remaja 13 Tahun, Dirudapaksa Tiap Pinjam Motor: Akhirnya Dinikahkan dengan Pelaku

Baca juga: Kota Semarang Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Kesehatan dengan Kota Nanjing

Baca juga: Thailand Open 2025: Saat Fajri Tumbang, Anak Asuh Herry IP Justru Melaju ke Final

Baca juga: Apa Itu Penyakit Lyme? Pernah Diderita Bella Hadid, Sempat Membuat Model Kelas Internasional Vakum

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved