Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Blora

Alasan Jauhari Tak Mematok Tarif Jasa Penyeberangan saat Banjir Blora, Bayar Suka Rela

Warga merasa terbantu dengan adanya jasa penyeberangan di area jalan terputus imbas banjir di Dukuh Pipes, Desa Bergolo, Kecamatan Ngawen.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
(Iqbal/Tribunjateng)
MENYEBERANG - Roni saat menggunakan jasa penyeberangan melintas di jalan terputus imbas banjir di Dukuh Pipes, Desa Bergolo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Selasa (20/5/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Warga merasa terbantu dengan adanya jasa penyeberangan di area jalan terputus imbas banjir di Dukuh Pipes, Desa Bergolo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Selasa (20/5/2025).

Jalan tersebut merupakan penghubung antardesa.

Pasalnya, sejumlah warga setempat berinisiatif membuka jasa penyeberangan dengan gerobak, untuk warga yang ingin melintas. 

Sebab, ketinggian air mencapai 1 meter. Sehingga kalau hendak menyeberang harus menggunakan gerobak.

Baca juga: Inilah Sosok Ardian Jambret Asal Mranggen Demak, Beraksi di Semarang Spesialis Incar Emak-emak

Baca juga: Kabar Terkini Embarkasi Solo: 28 Calon Haji Dipulangkan, Tahun Ini Batal Terbang ke Tanah Suci

Salah seorang pengguna jasa penyeberangan, Roni (40), merasa sangat terbantu dengan adanya jasa tersebut.

Roni sempat bingung, saat melihat akses jalan itu terputus imbas banjir

Ia takut tidak bisa pulang ke Kantor, yang lokasinya di Kecamatan Ngawen.

Namun berkat adanya jasa penyeberangan itu, Roni bersyukur.

"Ini tadi saya dari Buloh, Kunduran, mau ke Ngawen, ke Kantor," ujarnya.

Roni mengaku sempat merasa takut, saat hendak naik gerobak yang digunakan untuk menyeberangkan.

Namun, Roni melawan rasa takut itu, demi agar ia bisa sampai kantor.

Motor dinaikkan gerobak, kemudian Roni naik di atas motornya. 

Lalu sejumlah warga menarik gerobak itu dengan hati-hati, lantaran banjir luapan Sungai Lusi sangat deras.

Yang awalnya takut, saat sudah naik di atas gerobak, Roni terlihat malah bisa tertawa, seolah berhasil melawan rasa takutnya itu.

"Rasanya sempat takut, tapi Alhamdulillah lancar bisa nyeberang. Untuk bayarnya sukarela," jelasnya.

Sementara itu, salah seorang warga yang ikut membuka jasa penyeberangan, Jauhari (34), mengatakan tujuannya untuk membantu warga.

Hal itu lantaran, banyak warga yang bekerja, sekolah, dan beraktifitas lewat jalan tersebut.

"Ini hanya untuk motor, kalau mobil nggak bisa, untuk orang juga boleh. Jasa penyeberangan ini sukarela. Untuk yang narik gerobak ini, kami ada sekitar 9 orang," paparnya.

Berdasarkan pantauan tribunjateng.com, beberapa kali jasa penyeberangan itu digunakan oleh warga.

Meskipun terlihat cukup berbahaya, lantaran menerjang aliran air yang deras, tetapi para warga yang menggunakan jasa penyeberangan lancar dengan selamat.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved