Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Hysteria Luncurkan Penta K Labs 5, Dorong Seni Kolektif dan Isu Penyintas Kultural

Dalam rangka memperingati usia ke-20, Kolektif Hysteria meluncurkan program dua tahunan bertajuk Penta K Labs 5. 

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
(DOK KOLEKTIF HISTERIA)
DIALOG PUBLIK - Direktur Hysteria, Adin mengisi forum Pekakota yang merupakan Forum ke-77, Rabu (30/4/2025) lalu, di Kedai Kopi Kang Putu, Patemon, Gunungpati, Kota Semarang. Dalam kegiatan tersebut Kolektif Hysteria juga meluncurkan program dua tahunan bertajuk Penta K Labs 5. 

Setiap kelompok atau individu akan menjalani tiga kali sesi kurasi selama Juni–Juli 2025. 

Mereka juga akan menerima bantuan awal sebesar Rp2,5 juta serta akses ke fasilitas Hysteria seperti ruang kerja, alat dokumentasi, dan jaringan komunitas.

Kolaborasi antarpartisipan sangat ditekankan dalam program ini. Hysteria ingin membangun ekosistem kreatif yang horizontal dan setara, bukan hierarkis.

“Sering kali kelompok yang punya sumber daya besar merasa paling penting. Padahal kontribusi kota datang juga dari kelompok-kelompok kecil yang bertahan,” tambah Adin.

Salah satu keunikan Penta K Labs 5 adalah mengajak partisipan merespons tujuh komunitas budaya di Semarang, seperti Wayang Orang Ngesti Pandawa, Sanggar Tari Greget, dan grup musik legendaris Nasida Ria. 

Karya yang dihasilkan bisa berupa ciptaan baru, pengembangan proyek lama, atau bentuk eksperimentasi baru.

Lokasi kegiatan pun tak terbatas di pusat kota. Ruang alternatif seperti Kota Lama hingga Collabox juga akan menjadi tempat berlangsungnya kegiatan seni.

Forum ini menjadi langkah awal kerja kolektif untuk menciptakan pendekatan baru membangun kota, tidak melalui proyek-proyek top-down, tetapi melalui seni, riset kontekstual, dan kerja komunitas yang berpijak pada keseharian warga.

“Lewat program ini, kami berharap teman-teman komunitas bisa terus menciptakan inisiatif-inisiatif yang menjaga kehidupan kota tetap bermakna, walau sering dianggap tidak penting oleh pihak luar,” imbuh Adin. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved