Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pati

Tanggul di Dua Kecamatan Jebol, Banjir Landa Permukiman Hingga Persawahan di Pati

Banjir di wilayah Kecamatan Batangan, Pati, merendam wilayah permukiman, sekolah, jalan, hingga lahan persawahan.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
Dok. Babinsa Koramil Batangan
Babinsa Koramil 15/Batangan Serda Gatot Wiratmo Adi menunjukkan lokasi tanggul yang jebol di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Selasa (20/5/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Banjir di wilayah Kecamatan Batangan, Pati, merendam wilayah permukiman, sekolah, jalan, hingga lahan persawahan.

Banjir diakibatkan oleh tanggul Sungai Gandam yang jebol, Selasa (20/5/2025).

Jebolnya tanggul dipicu hujan lebat yang berlangsung cukup lama di wilayah Kecamatan Batangan, Jaken, dan Jakenan sejak Senin sore (19/5/2025). 

"Ada dua titik tanggul yang jebol di Batangan, yaitu di Desa Ketitang Wetan sepanjang 8 meter dan Desa Ngening sepanjang 2 meter. Itu tanggul Kali Gandam yang merupakan aliran Sungai Widodaren," jelas Camat Batangan, Sujono.

Dia mengatakan, Senin mulai pukul 15.30 WIB, hujan turun sehingga mengakibatkan meluapnya Sungai Gandam di Desa Ketitang Wetan dan Desa Ngening, serta membuat aliran air di sepanjang Sungai Widodaren sangat deras dan melampaui sebagian tanggul.

Akhirnya, pada Selasa (30/5/2025) dini hari sekira pukul 00.30, kedua tanggul tersebut jebol.

Saat ini, kata Sujono, area permukiman dan jalan desa sepanjang 2,5 kilomoter di Desa Ketitang Wetan tergenang air dengan ketinggian sekitar 10-30 cm.

"Adapun lahan pertanian sawah yang terdampak luapan air Sungai Gandam kurang lebih 21 hektare," tambah dia. 

Sujono mengatakan, di Desa Ketitang Wetan saat ini yang terdampak banjir ada dua RW dan sepuluh RT, dengan jumlah KK sebanyak 891.

Tak hanya di Kecamatan Batangan, hujan lebat juga berdampak banjir di wilayah Kecamatan Jakenan. 

Camat Jakenan Yogo Wibowo menyebut bahwa ada tanggul sungai yang jebol di Desa Sidoarum. 

"Sungai Kedongklo ini melalui tujuh desa, yakni Desa Tondomulyo, Sidoarum, Karangrowo, Tlogorejo, Sonorejo, Sendangsoko, dan Tambahmulyo," urai dia. 

Yogo memohon kepada Bupati Pati agar bisa melakukan normalisasi dan pelebaran tanggul. 

Menyikapi laporan tersebut, Bupati Pati Sudewo mengatakan bahwa terkait pendangkalan sungai, memang sudah lama tidak ada penanganan. 

"Sehingga akhirnya saat ini berdampak pada wilayah sekitar. Karena itu saya sudah memerintahkan Kepala DPUTR untuk segera menangani hal ini," kata Sudewo. 

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait kejadian banjir tersebut, Kepala DPUTR Pati Riyoso membenarkan bahwa banjir memang terjadi akibat pengendapan yang berlangsung sudah cukup lama. 

"Sesuai dengan arahan Bapak Bupati, maka tentu akan segera kami tindaklanjuti," ujar Riyoso. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan anggaran yang cukup besar sehingga diperlukan pembahasan lebih lanjut. 

Saat ini, pihaknya mengaku akan mengambil langkah penanganan sementara bersama pihak terkait. (mzk)


 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved